Warga mesir menyambut bulan suci dengan beragam lampu hias warna-warni atau fanous.
Lampu hias ini muncul sebagai simbol dari persatuan dan kegembiraan Ramadan.
Lampu-lampu tersebut memiliki ikatan kuat dengan Ramadan karena makna rohaninya.
Banyak kisah yang menggambarkan asal mula dari fanous.
Satu di antaranya mengenai seorang penduduk Mesir dan anaknya membawa lampu hias untuk bertemu dengan Khalifah al-Muizz li-Din Allah, dari dinasti Fatimiyah, pada 969 M.
Mereka menantikan kedatangannya di Kairo pada malam pertama Ramadan.
Terkesan dengan lampu hias yang dibawa keduanya, Khalifah meminta perajin untuk menjualnya sehingga penduduk bisa memasang lampu hias di rumah dan setiap toko.
(Baca juga: Ini Alasan Mengapa Buku Fisik Lebih Menarik Dibanding E-Book)
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Source | : | tribunnew.com |
Penulis | : | Juwita Imaningtyas |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR