NOVA.id – Rachel Maddow, seorang penyiar televisi yang menyampaikan berita secara langsung harus terhenti saat akan membacakan kebijakan baru pemerintahan Donald Trump.
Kebijakan yang diterapkan oleh Trump kali ini adalah mengenai kebijakan imigrasi.
Kebijakan ini mengharuskan anak-anak harus terpisah dengan orang tua mereka di perbatasan, dan dipindahkan ke tempat penampungan yang sesak.
Setidaknya ada tiga tempat penampungan "usia muda" untuk anak-anak dan balita.
Baca juga: Ulang Tahun ke 57, Presiden Jokowi Banjir Ucapan di Media Sosial
This is Rachel Maddow upon getting the breaking news that Trump has established detention centers for babies who've been forcefully taken from their parents.
FULL STORY: https://t.co/By54MCjWmQ pic.twitter.com/OX2XBNVKM4
— Shaun King (@ShaunKing) June 20, 2018
"Ini luar biasa," kata Maddow saat membaca laporan dari Associated Press yang baru diterbitkan.
"Para pejabat administrasi Trump telah mengirim bayi dan anak-anak muda lainnya..." belum selesai membaca, ia tercekat dan tak bisa meneruskan laporannya.
Kemudian ia mengalihkan kepada penyiar selanjutnya.
Usai kejadian tersebut Rachel Maddow menuliskan permintaan maafnya melalui twitter.
Baca juga: Ini Potret Tower di Arab Saudi yang Akan Jadi Pencakar Langit Tertinggi di Dunia
"Ugh, I'm sorry.
If nothing else, it is my job to actually be able to speak while I'm on TV.
What I was trying to do -- when I suddenly couldn't say/do anything -- was read this lede,"
Ugh, I'm sorry.
If nothing else, it is my job to actually be able to speak while I'm on TV.
What I was trying to do -- when I suddenly couldn't say/do anything -- was read this lede:
1/6
— Rachel Maddow MSNBC (@maddow) June 20, 2018
"Ugh, aku minta maaf.
Jika bukan hal lain, adalah tugasku untuk bisa berbicara ketika aku di TV.
Apa yang aku coba lakukan -- ketika aku tiba-tiba tidak bisa bicara/melakukan apapun -- membaca berita tersebut."
Baca juga: Youtuber Korea Mendadak Viral Karena Hanya Lakukan Ini, Kok Bisa?
Menurut AP news kebijakan "nol toleransi" ini diumumkan pada awal Mei kemarin, dan sudah lebih dari 2.300 anak telah diambil dari orang tua mereka di perbatasan AS-Meksiko.
Anak-anak ini masih berusia di bawah 5 tahun, dan beberapa di antara mereka masih sangat muda, bahkan belum belajar bicara.
KOMENTAR