Di seberang gedung berdiri Museum Tambang, yang mengisahkan sejarah ringkas keberadaan tambang batu bara yang menjadi komoditas utama Sawahlunto di akhir abad ke-19.
Baca juga: Wah, Lucunya Cita-Cita Anak Baim The Dance Company
Kita bisa merasakan Sawahlunto sebagai kota tambang berskala besar saat mengunjungi Museum Goedang Ransoem, beberapa ratus meter dari gedung Ombilin Meinen.
Kita bisa menemukan bekas lubang tambang dalam yang kini dioperasikan sebagai destinasi wisata untuk menguji adrenalin, yaitu Lubang Tambang Mbah Suro.
Di sini, kita juga bisa menemukan sejumlah peralatan dapur dalam ukuran raksasa
seperti periuk besi berdiameter 1,3 meter dengan tebal 1 inci.
Sejumlah koleksi peralatan dapur seperti kuali, penggorengan, kompresor untuk mengalirkan uap dari steam generator buatan 1894 berukuran raksasa menunjukkan dapur umum ini menjadi pusat konsumsi bagi ribuan orang.
Baca juga: Minim Film Anak-Anak, Mira Lesmana Produksi Film Kulari ke Pantai
Gudang ini terletak di kawasan Kelurahan Air Dingin, Kecamatan Lembah Segar, sekitar 15 menit berjalan kaki dari Pasar Remaja.
Bangunan yang berdiri di lahan seluas dua hektar ini terlihat masih terawat baik.
Bangunan peninggalan era kolonial Belanda ini pun juga masih menyimpan sejumlah koleksi lainnya yang bisa dieksplor secara luas oleh wisatawan yang datang ke Sawahlunto.(*)
(Erinaldi)
Penulis | : | Healza Kurnia |
Editor | : | Healza Kurnia |
KOMENTAR