NOVA.id - Bercanda dengan anak-anak memang menyenangkan dan bisa memberikan dampak positif.
Namun bercanda akan hal-hal tertentu malah bisa menimbulkan kecemasan, depresi, kemarahan, hingga rasa rendah diri.
Sebagai orang tua, sebaiknya kita ketahui beberapa hal yang tidak boleh dijadikan bahan lelucon pada anak.
(Baca juga: Nikita Mirzani Gugat Cerai Dipo Latief, Ini 5 Fakta Hubungan Keduanya)
1. Kemampuan Olahraga
Kesenangan yang dirasakan saat berolahraga menjadi alasan anak-anak melakukanya.
Menurut studi yang dilakukan George Washington University, anak-anak mulai jarang bermain dan berolahraga ketika mereka merasa kegiatan itu tidak menyenangkan lagi.
Saat orang tua terlalu ikut campur dengan kegiatannya waktu berolahraga dengan teman-temannya, ia bisa merasa takut berbuat kesalahan.
Meskipun candaan tentang kemampuannya berolahraga termasuk lucu, namun hal ini sebaiknya tidak dilakukan orang tua.
Gabriel Kaplan, MD, Medical Director of Behavioral Health Services di Bergen Regional Medical Center, New Jersey, mengatakan bahwa membuat candan tentang kemampuannya bermain dapat menyebabkannya merasa tidak percaya diri.
(Baca juga: Hari Pertama Masuk Sekolah Baru, Arsy Tampil Lucu dan Menggemaskan)
2. Akademik
Nilai yang rendah di sekolah dapat mempengaruhi perasaan baik orang tua dan anak.
Sehingga, kita tak disarankan membuatnya sebagai bahan candaan atau ejekan.
Bercanda harus tentang hal yang lucu.
Bila itu hanya akan menyakiti perasaan anak kita, jangan dilakukan.
(Baca juga: Bikin Iri, Maia Estianty Menginap di Hotel Pemenang Malaysian Tourism Award)
3. Sifat pemalu
Banyak anak yang memiliki kepribadian introvert.
Introvert cenderung pemalu dan lebih suka menyendiri.
Jangan pernah mengejek atau membuat candaan mengenai hal ini.
"Bercanda tentang sifat pemalu yang dimiliki anak hanya akan memperburuk keadaan," ungkap Carol Bishop Mills, PhD, graduate coordinator dan associate professor dari College of Communication and Information Sciences at The University of Alabama.
Bila anak kita pemalu, orang tua dianjurkan untuk menyemangatinya serta mendorongnya agar berteman dengan anak-anak lain. (*)
Source | : | Reader's Digest |
Penulis | : | Juwita Imaningtyas |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR