Kalau kalian bilang “sabar aja itu cuma terjadi di 4 tahun pertama”, ya sejujurnya saya nggak rela 4 tahun saya berikutnya harus kembali fokus pada individu lain.
I want my own life.
Saya egois? Saya sih nggak ngerasa begitu ya.
Menurut saya, yang egois itu justru orang-orang yang memutuskan punya anak tanpa rencana.
(Baca juga: Tenang, Begini 5 Cara Menahan Godaan Nikmatnya Menyantap Junk Food)
Tanpa tahu harus mempersiapkan apa sebagai orangtua.
Bukan uang, bukan pakaian, tapi mental mendidik dan merawat sampai ia dewasa.
“Nanti anaknya kesepian lho! Nanti pas kalian tua nggak ada yang mengurus lho!”
Oh tentu saya juga sudah riset soal ini. Teman-teman saya yang anak tunggal nggak semuanya ngerasa kesepian tuh.
(Baca juga: Aneh, Selama 20 Tahun Pria Ini Tak Pernah Berbicara dengan Istrinya)
Ada yang kesepian, tapi itu pun yang orangtuanya memang kurang berperan.
Kalau soal masa tua sendirian?
Duh ya, saya membesarkan anak bukan sebagai investasi.
Nenek saya anaknya lima, hidup sendirian sampai akhir hidupnya.
(Baca juga: Hari Pertama Masuk Sekolah Baru, Arsy Tampil Lucu dan Menggemaskan)
Ibu saya anaknya tiga, kini tinggal berdua dengan ayah saya. Cepat atau lambat, kita akan tetap sendirian kan.
Jadi, punya anak satu, punya anak banyak, atau tidak punya anak sama sekali itu kesepakatan masing-masing pasangan.
Tak perlu jadi bingung apalagi mempertanyakan keputusan orang lain atau menganggapnya aneh.
You’re not in their shoes.
You don’t live their life.
Yang paling penting: sudah sepakat dengan suami mau punya anak berapa? :) (*)
Source | : | Mommies Daily |
Penulis | : | Dionysia Mayang Rintani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR