NOVA.id - Hilangnya kapal dalam sebuah pelayaran di daerah yang disebut segitiga bermuda sering kita dengar beritanya.
Banyak teori yang muncul karena peristiwa ini, dan para ilmuwan pun terus mencari tahu mengenai fenomena hilangnya pesawat dan kapal yang hilang secara misterius yang melintas di daerah tersebut.
Ilmuwan dari Inggris menemukan gelombang 'jahat' menjadi alasan dari kapal sering tenggelam di Segitiga Bermuda.
(Baca juga: Ingin Kuliah Lagi Tapi Bingung dengan Kerjaan? Coba Lakukan 3 Tips Ini)
Lokasi segitiga bermuda ini berada di bagian barat Samudra Atlantik Utara membentang 700 ribu km antara Florida, Bermuda dan Puerto Rico.
(Baca juga: Setelah Minang, Kini Tasya Kamila Tampil Anggun Berbalut Adat Jawa)
Selama 100 tahun terakhir, sudah ada 1.000 jiwa menjadi korban dalam segitiga ini.
Ahli dari University of Southampton menemukan ini terjadi karena fenomena alam yang disebut "gelombang jahat".
Mereka pun membuat simulasi, bagaimana gelombang tersebut bisa menenggelamkan kapal besar.
(Baca juga: Manisnya Crepes Strawberry Ini Jadi Hidangan Penutup Paling Enak!)
Dr. Simon Boxall, seorang ilmuwan laut dan bumi, mengatakan bahwa daerah yang terkenal di Atlantik bisa muncul tiga badai besar datang bersama dari berbagai arah dan menjadi gelombang jahat.
Gelombang jahat ini bisa mencapai tinggi 30 meter.
"Ada badai di selatan dan utara, yang datang bersama-sama, dan jika ada tambahan dari Florida, itu bisa menjadi formasi gelombang yang mematikan." ungkap Dr. Simon Boxall.
(Baca juga: Jangan Minum Air Setelah Makan, Lalu Kapan Waktu yang Tepat? Ini Penjelasannya)
"Semakin besar kapal, semakin banyak kerusakan yang terjadi," lanjutnya.
Gelombang jahat ini akan membuat kapal tenggelam dalam dua hingga tiga menit.
Sebelumnya berbagai teori muncul dari misteri segitiga bermuda ini.
(Baca juga: Wah! Beda Umur 11 Tahun, Ini yang Bikin Nick Jonas Menyukai Priyanka Chopra)
Teori gas metana yang ada di dasar laut menjadi alasan jatuhnya pesawat dan kapal yang melintasi wilayah ini.
Teori lainnya adalah kabut elektronik yang muncul entah dari mana dan menelan kapal atau pesawat yang menyebabkan kerusakan pada peralatan, sehingga mereka tak dapat ditemukan.
(Baca juga: Meghan Markle Jadi Pengiring Pengantin Priyanka Chopra, Bagaimana Aturan Istana?)
Teori berikutnya adalah mengenai gumpalan aneh dan gelombang setinggi 45 kaki (13,7 meter) yang mampu meledak dan badai yang menciptakan gelombang setinggi dan bisa menipiskan kapal dan pesawat yang terperangkap. (*)
Source | : | The Sun |
Penulis | : | Hinggar |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR