Terlebih lagi kalau kita memosisikan dapur di dalam rumah.
Udara pengap hasil proses masak-masak di dapur sama sekali tak boleh mengganggu ruang lain.
Bagaimana cara mengaturnya?
“Menempatkan dapur di dalam rumah, tentu harus ada sirkulasi ke luar. Cara sederhananya, Anda tinggal menempatkan jendela di atas kompor. Kalau tidak memungkinkan, gunakan cooker hood. Ini juga ada dua jenis, ada cooker hood biasa, ada yang langsung asapnya ditarik, dibuang langsung. Ada juga yang menggantung biasa,” jelas Lukkie.
Pilihan cooker hood sendiri datang dari berbagai macam merek.
Harganya berkisar Rp700.000-Rp8 juta.
(Baca juga: Khawatir Anak Menjadi Candu Game Online? Tenang, Lakukan Hal Ini Saja!)
3. Sesuaikan Pemilihan Material
“Kalau memilih kompor biasa, pilihlah material meja kompor yang tahan air dan kalau bisa, tahan panas, agar minyak tidak meresap. Kalau mau pakai keramik biasa, bisa. Tapi harus diperhatikan, natnya harus benarbenar bagus. Kecuali mau pakai keramik yang ujungnya rectified, yang seakan-akan natnya 2 menempel,” tambah Lukkie.
Atau kalau mau menghindari nat, Sahabat NOVA bisa menggunakan material granit.
Bukan hanya bagus untuk menjadi material yang menopang kompor, tapi granit juga tahan gores, tahan api, dan tahan panas.
“Kalau misalnya penggunaannya ekstrem, mau motong-motong langsung di alas misalnya, bisa gunakan solid surface,” imbuh Lukkie.
Penulis | : | Healza Kurnia |
Editor | : | Healza Kurnia |
KOMENTAR