Menurut Lukkie Putranto, arsitek prinsipal LP Studio Architecture & Design, hal ini akan berpengaruh bagi pemilihan peranti yang akan ditaruh di dapur.
“Yang pertama, perhatikan dulu skala kegiatan di dapur. Pertanyaannya, ada enggak di keluarganya yang suka masak? Istri atau suami? Kalau suka masak, lalu pertanyaan keduanya adalah, gaya masakannya seperti apa? Kalau lebih suka pakai microwave atau oven, otomatis harus ada space untuk meletakkan itu. Oven tanam atau apapun,” jelas Lukkie.
Di sisi lain, ketika Sahabat NOVA tidak suka menggunakan microwave atau oven, misalnya untuk memanggang kue, bisa jadi yang kita pilih adalah kompor biasa, tanpa oven tanam, misalnya.
(Baca juga: Jangan Minum Air Setelah Makan, Lalu Kapan Waktu yang Tepat? Ini Penjelasannya)
"Sementara itu, kalau dia suka mengolah makanan atau masak-masak besar, tentu dia butuh meja buat siap-siapin bahan,” ujarnya.
Jangan lupa, intensitas memasak di dapur ini juga pasti memengaruhi ukuran dapur.
Kalau sekadar memasak makan malam keluarga biasa atau untuk menghangatkan makanan yang dibeli, dapur kita tak perlu terlalu besar.
Ukuran dapur apartemen saja sudah cukup, kok.
(Baca juga: Manisnya Crepes Strawberry Ini Jadi Hidangan Penutup Paling Enak!)
2. Sirkulasi Udara
Yang tak kalah penting adalah sirkulasi udara.
Penulis | : | Healza Kurnia |
Editor | : | Healza Kurnia |
KOMENTAR