NOVA.id - Coba Sahabat NOVA katakan: “trastuzumab subkutan”.
Sulit, hingga lidah terasa terbelit, tak mengapa.
Toh yang perlu, kita harus bisa mengingatnya.
Karena, trastuzumab subkutan adalah formula terbaru yang diklaim mampu mengobati penderita kanker payudara.
Bahkan untuk penderita kanker stadium lanjut sekalipun?
(Baca juga: Duh! Warna Bibir Gelap Bikin Tak Pede? Cerahkan dengan Bahan Alami Ini)
Yup. Menurut Dr. dr. Nugroho Prayogo, SpPD-KHOM, dari Rumah Sakit Kanker Dharmais, trastuzumab subkutan dirancang untuk menghentikan HER2-Positif.
Cara kerjanya mengaktivasi sistem kekebalan tubuh, sehingga mampu menghancurkan selsel kanker.
Bahkan, trastuzumab subkutan bisa bekerja dengan sangat baik dalam pengobatan pasien stadium awal maupun lanjut.
“Pemberian trastuzumab subkutan yang lebih cepat dan tidak invasif merupakan sebuah langkah maju dalam perawatan kanker payudara HER2-Positif. Metode ini juga bisa menghemat waktu pelayanan perawat spesialis kanker dan farmasi rumah sakit,” jelas dr. Nugroho.
Oh, iya, HER2-Positif adalah satu dari empat tipe umum kanker payudara yang sangat agresif, karena mendorong pertumbuhan kanker, dan lebih cepat memperbanyak selnya.
(Baca juga: Ingat! Jangan Sembarangan Tengkar di Depan Anak, Ini Tips Amannya)
Tipe ini pun termasuk langka, karena hanya dialami 1 dari 5 pasien kanker payudara.
Fakta lainnya, pasien HER2- Positif memiliki harapan hidup lebih rendah dibandingkan tipe lainnya.
"Oleh kerena itu, jika ada benjolan pada payudara, sebaiknya langsung diperiksa ke dokter. Semakin dini kita mengetahui tipe kanker dan stadiumnya, tentu semakin besar peluang hidup kita,” pesan dr. Nugroho.
Seperti sebagian kita tahu, jika kanker payudara masih berada pada stadium awal, dan belum mengalami penyebaran, maka pengambilan sel kanker dengan metode operasi sangat dianjurkan.
Hal ini karena operasi bisa langsung mengangkat seluruh sel tersebut.
(Baca juga: Nagita Slavina Tuai Pro Kontra setelah Suapi Rafathar Saat Tidur)
Sedangkan pada stadium lanjut, selsel kanker yang sudah menyebar ke organ lain akan lebih sulit untuk disembuhkan.
Untuk mencegah sel kanker kambuh dan menyebar lebih luas, bisa dilakukan pemberian adjuvant dan neoadjuvant (kemoterapi).
Lantas, bagaimana cara trastuzumab subkutan dimasukkan ke dalam tubuh?
Formula disuntikkan ke tubuh pasien.
Dengan metode ini, hanya membutuhkan waktu 5 menit.
Selain itu, kelebihan metode ini juga bisa mengurangi faktor risiko terkena ekstravasasi, alias luka bekas suntikan infus yang sering terjadi di punggung tangan.
(Baca juga: Honeymoon ke Italia, Tasya Kamila-Randi Bachtiar Tampil Kompak)
Trastuzumab subkutan disuntikkan pada area yang lebih luas dan paling sering pada bagian paha serta tidak menimbulkan efek rasa sakit yang berlebih.
Namun, sebelum melakukan penyuntikan, pasien harus tetap melewati beberapa tahap pemeriksaan terlebih dulu.
Salah satu syaratnya pasien tidak boleh dalam keadaan hipertensi.
"Akan tetapi, metode ini juga punya sedikit efek samping ke jantung. Tetapi efeknya tidak permanen, tergantung dari dosis dan lamanya (pengobatan). Tapi jangan dibarengi dengan obat kemoterapi, itu bisa double efek sampingnya. Jadi sebaiknya, penggunaan kedua obat ini harus ada jangka waktunya,” ucap Nugroho.(*)
(Alvien Cahya)
Penulis | : | Healza Kurnia |
Editor | : | Healza Kurnia |
KOMENTAR