NOVA.id - Sahabat NOVA, siapa yang sedang berusaha menurunkan berat badan?
Penurunan berat badan memang membutuhkan usaha yang tak sedikit.
Namun kabarnya, pria lebih mudah dan cepat menurunkan badan dibanding perempuan.
(Baca juga: Jedar Pamer Foto Bersama El dan Richard Kyle, Ekspresinya Jadi Sorotan)
Menurut penelitian yang dipublikasikan oleh jurnal Diabetes, Obesity and Metabolism, setelah dua bulan diet rendah kalori, para pria mampu kehilangan berat badan sekitar 12 kg.
Sementara itu, perempuan hanya bisa menurunkan berat badan sebanyak 10 kg.
(Baca juga: Dikabarkan Meninggal Dunia, Kim Ah Joong Pernah Dilarang Tampil di TV)
Penelitian tersebut melibatkan 2,200 orang dewasa di Eropa, Australia, dan New Zealand.
Selama 8 bulan, partisipan melakukan diet dengan mengonsumsi 800 kalori per hari.
Mereka hanya memakan sup, jus, sereal, dan sayuran.
(Baca juga: Ruben Onsu Ulang Tahun, Yuk Intip Kejutan yang Disiapkan Sarwendah)
Tak hanya mudah menurunkan berat badan, pria juga lebih sehat dibandingkan perempuan.
Selain itu, pria memiliki tingkat risiko penyakit jantung dan diabetes yang tak sebanyak perempuan.
Sementara itu, perempuan mengalami lebih banyak efek negatif dari diet.
(Baca juga: Ayu Dewi Bongkar Lemari Suaminya,)
Rania Batayneh, seorang pakar nutrisi dan penulis 'The Simple 1:1:1 Formula for Fast and Sustained Weight Loss' mengatakan, "Saya sering melihat perempuan kehilangan berat badan lebih lambat dibanding pria."
Bahkan, menurutnya, pria bisa kehilangan berat badan dengan sendirinya meski mereka tak menginginkannya.
Batayneh pun menjelaskan, perbedaan berat badan ini dipengaruhi oleh komposisi otot tubuh pada pria.
(Baca juga: Rafathar Genap 3 Tahun, Raffi-Gigi Siapkan Kejutan, Seperti Apa ya?)
Perempuan memiliki lebih banyak lemak di sekitar paha, pantat, dan pinggul dibandingkan pria.
Selain itu, ia memberikan saran bagi perempuan yang frustasi dengan berat badannya.
Menurutnya, perempuan perlu menyadari bahwa berat badan bukanlah kompetisi.
"Berbahagialah dengan jumlah berat badan yang kita kurangi," ujarnya. (*)
Source | : | New York Post |
Penulis | : | Juwita Imaningtyas |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR