NOVA.id - Urusan kulit memang sering membuat perempuan pusing tujuh keliling.
Bagaimana tidak, sejumlah busana trendy mulai dari tube dress, tanktop, celana pendek, rok mini, sampai bikini, menuntut para perempuan untuk memiliki kulit halus dan mulus.
Namun sayang, banyak dari mereka harus gigit jari karena tak bisa menggunakannya, gara-gara kulitnya tak mulus.
Selain menghalangi seseorang untuk bisa mengikuti gaya busana yang sedang tren, urusan penampilan kulit ini juga bisa menghambat kemampuan sosialnya.
Baca Juga : Lindungi Ibu, Anak Ini Relakan Jantungnya Ditikam Perampok Hingga Tewas
Siapa sih, yang mau diajak ke gym atau berenang, tapi selulitnya di mana-mana?
Atau, mau pakai celana pendek yang sedang tren, tapi stretchmark di paha dan betisnya kentara sekali.
Hal ini tentu bisa membuat penampilan jadi tak prima dan tak pede.
Menyinggung masalah kulit yang kerap dikeluhkan para perempuan ini, dr. Hardy Suwita, Sp.KK, spesialis kulit dari RS Satya Nagara, Jakarta, sangat tertarik untuk menjelaskan penyebab dan bagaimana mengatasi masalah-masalah yang kerap dialami para perempuan tadi.
Baca Juga : 11 Tahun Menikah Istri Sah Tak Dicintai, Lina: Kang TP Itu Sayang Sama Saya!
Salah satu masalah kulit yang bisa sangat mengganggu penampilan para perempuan adalah munculnya gurat-gurat putih pada permukaan kulit.
Masalah kulit seperti ini sangat sering terjadi, terutama pada perempuan yang sedang hamil.
Sehingga, masalah kulit yang kerap disebut stretch mark ini, kemudian sering dianggap sebagai gurat kehamilan.
Padahal, sebenarnya strecth mark adalah masalah semua perempuan.
Baca Juga : Berita Terpopuler: Pengakuan Sayang Lina untuk Kang TP Hingga Billy Syahputra Pingsan Karena Mbah Mijan
Baik yang sedang hamil, maupun yang belum pernah hamil.
Munculnya stertch mark, ditengarai dipicu oleh terjadinya peregangan permukaan kulit akibat bertambahnya berat badan yang radikal dalam waktu singkat.
Menurut Hardy, hal ini banyak terjadi pada perempuan dengan obesitas, juga yang tengah hamil.
"Jika kenaikan berat badannya drastis, biasanya stretch mark akan muncul di area-area kulit yang mudah teregang," ungkap Hardy.
Baca Juga : Tak Disangka, Ashanty Ternyata Pernah Usir Aurel Keluar dari Rumah! Kenapa ya?
Oleh karena itu, area-area seperti betis, perut, paha, bokong, dan lengan atas, dimana biasa terjadi pemekaran ketika berat badan bertambah, menjadi sangat akrab dihinggapi stretch mark.
Proses terbentuknya gurat putih ini sebetulnya diawali dengan adanya timbunan lemak di bawah kulit.
Seperti diketahui, sebagian besar tubuh perempuan dibentuk oleh lemak yang terkonsentrasi pada bagian-bagian tertentu.
Baca Juga : Mesra dan Ceria, Tersiar Kabar Duka Saat Ayu Dewi dan Regi Datau Berlibur di Thailand
Nah, ketika berat badan bertambah drastis, lapisan dermis yang berada di atas lapisan lemak jadi teregang secara radikal.
Akibat terlalu dipaksakan melar, lapisan kulit yang mengandung banyak pembuluh darah dan sel kulit muda ini lalu menjadi pecah.
Sehingga, akan memunculkan gurat-gurat berwarna keunguan yang diiringi rasa gatal.
Warna ungu ini muncul sebagai akibat dari adanya aktivitas pigmen kulit melalui melanosit yang menyebabkan robekan pada bagian dermis kulit.
Baca Juga : Ini Alasan Mengapa Kita Sebaiknya Membawa Bola Tenis Ketika Ingin Liburan
Lama kelamaan ia akan berubah warna menjadi putih, sebagai pertanda telah terbentuknya jaringan baru, yang memiliki warna berbeda dengan warna kulit aslinya.
Selain masalah pertambahan berat badan, kurangnya elastisitas kulit juga memengaruhi kemungkinan terjadinya stretch mark.
Sehingga, pada kondisi perempuan yang kurang asupan nutrisi penunjang kolagen kulit dan dehidrasi, bisa semakin memperbesar kemungkinan dirinya mengalami stretch mark.
Baca Juga : Dituding Lakukan KDRT, Watak Asli Sule Terhadap Lina Dibeberkan Azis Gagap
Sayangnya, masih menurut Hardy, stretch mark sulit untuk dihilangkan jika sudah terbentuk
Jadi, jika Sahabat NOVA merasa khawatir mendapati stretch mark di kulit, sebaiknya menjaga berat badan dan nutrisi kulit, yang perlu diperhatikan sejak awal.
Atau, untuk sedikit menyamarkannya, bisa dengan mengoleskan krim atau salep yang mengandung turunan asam vitamin A secara rutin, yang bisa menjaga elastisitas jaringan kulit pada dermis.(*)
(Laili Damayanti)
Penulis | : | Healza Kurnia |
Editor | : | Winggi |
KOMENTAR