NOVA.id - Gempa yang mengguncang Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah yang terjadi pada Jumat (28/09) telah memberikan kerusakan yang cukup parah di daerah tersebut.
Gempa dengan magnitudo 7,4 ini bahkan menimbulkan tsunami di kota Palu.
Sehari setelah gempa dan tsunami terjadi, di wilayah Donggala, akses jalan dan aliran listrik masih terputus.
Baca Juga : Pasha Ungu Jadi Korban Gempa Palu, Okie Agustina Tulis Hal Ini untuk Pasha dan Adelia
Pada malam hari suasana gelap karena tidak ada aliran listrik di kota ini.
Air bercampur lumpur ada di jalanan karena tsunami yang menerjang akibat gempa besar yang terjadi.
Warga juga kesulitan mendapatkan air bersih setelah gempa terjadi.
Baca Juga : Ribuan Orang Tuntut Kerajaan Inggris Karena Pernikahan Putri Eugenie
Jaringan pipa air bersih banyak yang putus dan menyebabkan kebocoran sehingga air bersih sulit didapatkan.
Warga yang bertahan terpaksa menampung air dari bocoran pipa.
Menurut Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho yang dihubungi Kompas TV mengungkapkan bahwa air menjadi keruh dan tidak bisa dikonsumsi.
Baca Juga : Chef Axhiang: Makan Gorengan Tak Timbul Kolestrol Asal Perhatikan Hal Ini
"Air berubah keruh, kering, sehingga tidak bisa dikonsumsi, air bersih jadi kebutuhan mendesak untuk masyarakat Palu" kata Sutopo.
Selain itu terjadi kerusuhan di Rutan Klas II B Donggala yang terjadi pada hari Sabtu, (29/09).
Narapidana yang ada di dalam rutan ingin pulang untuk mengetahui kondisi keluarga mereka setelah gempa dan tsunami melanda.
Baca Juga : Berhasil Turunkan 76 kg dalam Dua Tahun, Lisa Riley Bagikan 3 Gerakan Yoga Ampuh Ini!
Setidaknya ada 100 orang napi yang kabur dalam peristiwa tersebut.
"Ricuh dipicu keinginan warga binaan dibebaskan untuk bertemu dengan keluarganya. Ada 100 narapidana dan tahanan yang diperkirakan kabur, jelas Kepala Rutan kelas IIB Donggala Saifuddin dikutip dari kompas.com.
Pembakaran rutan dilakukan oleh para napi karena tuntutan napi untuk dibebaskan dan bertemu keluarga ditolak.
Baca Juga : Peramal Kembar Ini Ungkapkan akan Ada Pergolakan dalam Pernikahan Pangeran Harry dan Meghan Markle
Minimnya mobil pemadam kebakaran membuat rutan Donggala rata dengan tanah dan tidak bisa menampung para tahanan yang ada di rutan. (*)
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Hinggar |
Editor | : | Winggi |
KOMENTAR