NOVA.id - Dalam urusan pekerjaan, komplain umumnya dilakukan oleh rekan kerja yang posisinya sejajar, atau atasan kepada bawahan.
Sedangkan, komplain dari bawahan ke atasan jarang dilakukan karena adanya keengganan, sungkan, atau perasaan takut.
Nah, bagaimana kalau Pak atau Bu Bos kita melakukan silent complaint pada kita?
Yah, sungguh malangkah nasib kita? Bisa jadi.
Baca Juga : Seminggu Tak Makan Gula Buah dan Tepung, Perempuan Ini Alami Hal Menakjubkan Pada Tubuhnya!
Namun, bukan kita lantas jadi ikutan silent.
Karena kalau kita bersikap seperti itu juga, “Kelar dah idup lo,” kata teman kita seruangan.
Yang bisa kita lakukan meskipun berat adalah buang rasa enggan, sungkan, apalagi takut.
Temui, dan minta atasan kita itu membahas masalah silent complaint-nya ke kita.
Baca Juga : Beredar Dugaan Teddy Guna-Guna Lina, Sule Beri Tanggapan Pedas!
Tapi, bagaimana cara kita mengetahui apa benar bos tengah melakukan silent complaint?
Jika kita kerap berinteraksi dengannya, tentu kita tahu kalau sang bos itu mendadak berubah sikap.
Kita bisa saja kita mencari tahu lewat rekan kerja yang bisa kita percayai.
Atau, bisa juga kita bertanya pada rekan di bagian HRD.
Baca Juga : Usai Gempa dan Tsunami Palu, Kapal Naik ke Darat, Hingga Puing Rumah Terbawa Ke Laut
Karena jika berkaitan dengan kinerja kita, tentu atasan akan menyampaikan hal itu pada bagian ini.
Tapi, apa yang harus kita lakukan jika justru kita yang menjadi bos?
Kalau mau menjadi atasan yang baik dan bijak, tentu kita jangan melakukan silent complaint pada bawahan.
Karena, seperti kita tahu, kerap terjadi karyawan berhenti bekerja karena merasa sakit hati karena tidak diberi tugas dan tanggung jawab lebih.
Baca Juga : Cerai, Lina Minta Rumah dan Ruko, Sule Hanya Mohon Satu Hal Mengharukan Ini dari Mantan Istri!
Justru yang ada malah didiamkan oleh atasan.
Nah, ini salah satu dampak buruk dari silent complaint yang dilakukan bawahan pada kita.
Apa saja penyebab silent complaint yang bisa dilakukan bawahan atau rekan sekerja kita?
Baca Juga : Tak Terlihat Bersama Orang Tuanya di Pengungsian, Ternyata Anak Pasha Ungu Ada di Sini
1. Kata Kasar
Sesungguhnya, tidak semua orang suka dikomplain atau ditegur dalam hal
pekerjaan.
Maka penggunaan kata-kata yang tepat akan mengubah keadaan atau membuat komplain yang bisa berdampak positif.
Ingat, yang dikomplain pekerjaannya, bukan orangnya.
Kata-kata kasar misalnya: “Kamu itu tidak becus, bodoh!” adalah kata-kata yang tidak tepat dalam mengungkapkan komplain.
Baca Juga : Sering Alami Kejadian Aneh, Ruben Onsu: Jika Aku Harus Meninggalkan Mereka, Jagalah Istri dan Anakku
2. Katakan Positif
Mendengarkan feedback positif tentang diri kita yang disampaikan orang lain tentulah membahagiakan.
Makanya, jangan pelit melakukan hal yang sama pada bawahan atau rekan kerja.
Baca Juga : Tinjau Lokasi Gempa dan Tsunami Palu, Gaya Pakaian Jokowi Jadi Sorotan
3. Katakan Sekarang
Sampaikan komplain atas kejadian saat ini, bukan yang dulu pernah dilakukan.
Jika tak berkaitan langsung, jangan diungkit-ungkit.
Ingin belajar bagaimana cara silent complaint yang tepat? Simak ulasannya pada Isu Spesial Tabloid NOVA edisi terbaru 1597 yang beredar mulai hari Senin (1/10) ini.(*)
(Hilman Hilmansyah/Aaleyah Bhaskoro)
Penulis | : | Healza Kurnia |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR