NOVA.id - Pemain film senior Rudy Wowor dikabarkan mengembuskan napas terakhirnya pada Jumat pagi (5/10).
Kabarnya, ia menderita kanker prostat.
Kanker prostat merupakan salah satu penyakit yang ditakuti banyak pria.
Baca Juga : Kini Tirus, Tike Priatnakusumah Panen Pujian Berkat Penampilan Barunya
Susu sapi pun kerap dikaitkan dengan kanker ini.
Benarkah meminum susu memang meningkatkan risiko kanker prostat?
Berikut penjelasannya menurut berbagai penelitian.
Baca Juga : Turun 19 kg dalam 4 Bulan, Tike Priatnakusumah Bongkar Rahasianya!
Penelitian sejak tahun 1970 menyebut hubungan antara susu dengan meningkatnya risiko kanker prostat.
Dilansir dari Healthline, pria yang mengonsumsi susu lebih banyak berisiko mengalami kanker prostat dibanding mereka yang hanya meminum sedikit.
Studi pada tahun 1998 menyebut bahwa minum 2 gelas tiap harinya menimbulkan risiko yang tinggi.
Baca Juga : Dengar Tuntutan Jaksa, Roro Fitria Pingsan Dihadapan Sang Ibu
Penelitian pada 2012 yang dipublikasikan oleh American Association for Cancer Research juga menyatakan bahwa pria yang menderita kanker prostat akan semakin parah bila mengonsumsi susu sapi.
Susu sapi murni dinyatakan memberikan risiko tertinggi dibanding susu rendah lemak.
Meskipun begitu, susu rendah lemak tetap menimbulkan risiko kanker ini.
Lalu bagaimana cara agar terhindar dari kanker prostat?
Baca Juga : Kisah Ratna Sarumpaet, Dinikahi Penguasa Hiburan Malam, Pilih Cerai dengan Suami karena Hal Ini
Kita bisa memulainya dengan mengubah pola makan.
Dilansir dari Healthline, sebaiknya para pria mencoba untuk mengurangi konsumsi produk susu sapi, seperti keju, susu murni, dan lainnya.
Bila ingin meminum susu, kita dapat menggantinya dengan susu kedelai.
Baca Juga : Dari Film Romantis Hingga Sejarah, Ini Deretan Film yang Dimainkan Rudy Wowor!
Selama ini, belum ada penelitian yang menyebut susu kedelai dapat meningkatkan risiko kanker.
Sebaliknya, penelitian yang dipublikasikan oleh BJU International pada 2013 menyebut susu kedelai mampu mengurangi risiko kanker prostat.
Selain itu, cobalah untuk lebih banyak mengonsumsi sayuran dan buah-buahan.
Kombinasikan dengan olahraga secara teratur. (*)
Source | : | Healthline |
Penulis | : | Juwita Imaningtyas |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR