Malam semakin larut, mereka tak merasakan dinginnya lumpur, dan akhirnya menemukan tanah yang keras.
"Kami ambruk kelelahan dan orang-orang yang berada di atas menolong kami, membasuh kami dengan air bersih meskipun rumah mereka telah roboh. Kami diberi baju." ujar Desi.
Waktu menunjukkan pukul 2 dini hari ketika mereka menemukan tanah keras tersebut.
Baca Juga : Setelah Pengumuman Kehamilan Istri, Pangeran Harry Dapat Peran Baru dari Ratu
"Keesokan harinya, saat lumpur mulai mengeras saya menyaksikan banyak orang yang tertimbun, ada yang terlihat hanya kepalanya, ada yang menyisakan tangannya, semua orang sedih. Ini bencana dahsyat." kata Desi.
Kini Desi dan keluarganya mengungsi di Petobo di bagian atas, Ayahnya membuat sebuah rumah panggung sederhana sebagai tempat tinggal sementara.
Saat bencana terjadi, sang Ayah tengah bekerja di Biromaru, Kabupaten Sigi. (*)
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Hinggar |
Editor | : | Winggi |
KOMENTAR