Sedangkan orang yang punya sifat individualis, hanya akan meningatkan aktivasi amigdalanya hanya jika dalam kodisi tertentu.
Ada juga pola aktivitas yang berbeda antara kedua kelompok di hippocampus, atau daerah otak primitif lain yang terkait dengan respons stres otomatis.
Para peneliti kemudian menindaklanjuti dengan kuesioner depresi yang disebut Inventaris Depresi Beck.
Baca Juga : Hunian Nyaman di Jakarta Timur Diyakini Bisa Jadi Investasi Masa Depan
Hal ini dilakukan untuk melihat apakah pola aktivitas otak ini terkait dengan gejala depresi lebih lanjut.
Ternyata, orang pro sosial akan lebih sering mengalami depresi ketimbang yang individualis.
Baca Juga : Keratinized System Treatment, Bikin Rambut Kita Makin Bervolume
Menurut para peneliti, orang baik akan lebih rentan terhadap depresi karena mereka lebih mudah untuk berempati pada orang lain dan merasa bersalah.
Kepekaan emosional ini dihubungkan ke daerah otak terdalam yang mudah memicu depresi.
Wah bagaimana nih menurut Sahabata NOVA?(*)