Cerita Maya Watono Jabat CEO Perusahaan Periklanan Terbesar di Indonesia: Jadi CEO Itu Simpel!

By Jeanett Verica, Jumat, 14 Desember 2018 | 09:00 WIB
Sosok Maya Watono, Country CEO Pertama dan Termuda Dentsu Aegis Network (NOVA.id/Jeanett V)

NOVA.id - “Terima kasih support-nya, support untuk ke depannya, masa depan DAN Indonesia,” kata Maya Watono saat memberikan kata sambutan di acara Media Gathering, Reshaping Indonesian Media and Advertising Landscape in 2019 di Jakarta, Kamis (13/12).

Siapa, sih, Maya Watono?

Well, dirinya mungkin memang tak sepopuler artis-artis lain yang sering muncul di layar televisi kita.

Akan tetapi rupanya, perempuan berusia 36 tahun ini diam-diam memiliki segudang prestasi, salah satunya yang baru-baru ini berhasil ia capai adalah terpilih sebagai Country CEO Dentsu Aegis Network (DAN) Indonesia, salah satu Group Advertising agency besar di Indonesia.

Baca Juga : Berlatar Menara Eiffel, Natasha Wilona Pamer Potret Mesra dengan Verrell Bramasta!

Terpilihnya Maya Watono untuk menduduki posisi ini sendiri merupakan sejarah baru bagi industri periklanan di Indonesia.

Setelah 12 tahun menggeluti industri periklanan, Maya akhirnya berhasil menjadi perempuan pertama dan termuda yang bisa menempati posisi puncak kepemimpinan DAN Indonesia.

Mengawali kariernya lewat anak perusahaan Dwi Sapta Group milik sang ayah pada tahun 2006, karier Maya pun mulai tampak berkembang pesat.

Baca Juga : Didik Anak Cukup Keras, Ini yang Dilakukan Alexandra Gottardo untuk Putrinya Supaya Nurut

Sebelum dipercayakan jabatan Country CEO DAN Indonesia, Maya Watono terlebih dahulu menjabat CEO Dwi Sapta Group menggantikan ayahnya pada 2017, berbarengan dengan merger perusahaan keluarganya, Dwi Sapta Group, dengan Dentsu Aegis Network (DAN).

Uniknya, meski terkesan sebagai sebuah jabatan yang penuh dengan tantangan dan tanggung jawab besar, Maya Watono justru mengaku “gampang” menjadi CEO.

Kok bisa?

Baca Juga : Tak Cuma Emil Dardak yang Berprestasi, Ini Sederet Prestasi Gemilang Adik Ipar Arumi Bachsin Eril Dardak di Masa Hidupnya

My role as a CEO is very simple, yakni menjaga dan menyebarkan nilai-nilai perusahaan. Tentu dengan talent yang kita punya. Indonesia ini luar biasa, talented orang-orangnya,” kata Maya.

Ibu tiga anak ini tentu tak menampik bahwa peran yang akan dilakoninya ke depan memang bakal jauh lebih berat dan menantang.

Kendati demikian, alih-alih merasa tertekan dan terbebani, sebagai CEO, Maya justru menganggap tanggung jawab barunya kelak sebagai reward alias sebuah penghargaan.

Baca Juga : Menawan, Yuk Contek Gaya Pamela Bowie Bermain dengan Midi Dress

“Ketika ada tawaran, saya memang cukup berpikir lama. Waktu teman-teman datang, mereka bilang, mereka membutuhkan pemimpin milenial yang bisa membawa warna baru di industri.

Saya enggak mau berpikir ini challenge, challenge terus. Saya berpikir sebaliknya. Ini reward of the role, di mana saya bisa membawa warna baru,” sebut Maya.

Ke depannya, Maya sadar betul bahwa perjalanannya tak bakal mudah.

Apalagi, ada fenomena yang cukup memengaruhi gejolak industri media, tempat dirinya berkiprah.

Baca Juga : Masih Harmonis, Ini 4 Fakta Gisella Anastasia Pasca Gugat Cerai Gading Marten

“Untuk mendapat kepercayaan ini dari DAN Indonesia, it’s actually a tough role. Saya tidak bisa berada di sini tanpa semua yang ada di sini, terutama para business partner, media partner, juga klien dan staf kami. Dwi Sapta sudah 37 tahun sekarang, jadi tanpa partner, staf, I will not be here today.

Terima kasih support-nya. Support untuk ke depannya, masa depan DAN Indonesia,” tukas Maya gamblang.

Wah, selamat menjalankan tugas baru ya, Maya Watono! (*)