NOVA.id - Jangan bayangkan Martha Tilaar di tulisan kali ini adalah tokoh inspiratif kecantikan Nusantara yang selama ini sudah kita kenal.
Sebab, sosok Martha Tilaar asal Sumbawa satu ini punya nama lengkap Putri Ayu Martha Tilaar.
Yup! Ibunda dari Putri Ayu Martha Tilaar, Arini, memang memberi nama serupa tokoh ratu kosmetik itu pada anaknya, dengan harapan agar kelak anaknya bisa sesukses Martha Tilaar.
Baca Juga : Ini 5 Alasan Generasi Milenial Jadikan Liburan Sebagai Gaya Hidup
Bisa jadi berkat doa sang ibu, pada Agustus 2018 silam, Putri Ayu Martha Tilaar pun berhasil meraih salah satu cerita suksesnya.
Putri Ayu berhasil memenangkan juara 1 lomba masak ikan dan berkesempatan langsung bertemu dengan orang nomor satu di Indonesia, Presiden Jokowi.
Berkat kejadian itu pula, tak lama berselang, tepatnya Rabu (12/12) lalu Putri Ayu Martha Tilaar bersama ibunya, Arini pun berhasil merasakan makan siang bersama sosok idola, Martha Tilaar.
Baca Juga : Bak Bunglon, 5 Zodiak Ini Sangat Pintar Meniru Orang yang Ada di Sekitarnya
Alkisah, Putri dan ibunya memang diundang secara khusus oleh pihak Martha Tilaar dan tinggal di Jakarta selama tiga hari, mulai Selasa hingga Kamis (11-13/12).
Lantas di tengah suasana makan siang yang hangat dan akrab penuh canda tawa, kisah haru dan cinta ibu yang tulus dari Arini untuk putrinya pun mengalir dari keduanya.
Menjadi kisah penuh bukti cinta tulus ibu pada putrinya, yuk kita simak kisahnya!
Petani Jagung dan Keinginan Sekolah Putri
Di kampungnya, Sumbawa, Arini adalah seorang petani jagung dengan segudang harapan besar pada anak-anaknya.
Bila Putri Ayu Martha Tilaar dinamainya serupa tokoh sukses bidang kosmetik itu, maka salah seorang kakak Putri diberi nama Dewi Megawati dan adiknya diberi nama Puput Novel.
Semua memang nama tokoh besar. Namun Arini mengaku, dari semua kakak-beradik ini, Putri Ayulah yang paling memiliki keinginan kuat dan selalu mengejar apa yang dicita-citakannya.
Baca Juga : Pakai Sambal Matah, Sate Lilit Bumbu Ketumbar Bisa Jadi Menu Santap Siang untuk Hari Ini
Sekali waktu selepas pendidikan sekolah menengah, Putri Ayu ingin sekali melanjutkan sekolah di bidang pertanahan. Sayang, uang Arini tidak cukup.
Namun demi anak, apapun akan Arini lakukan. Termasuk dengan cara mengorbankan hartanya.
Seluruh tabungan dan perhiasan dijual Arini untuk mencukupi biaya sekolah Putri Ayu, mulai dari pendaftaran, biaya hidup di kota Jogja selama proses pendaftaran, dan lain sebagainya.
Baca Juga : Sedang Hamil? Coba Perhatikan Fakta dan Mitos Seputar Kehamilan Ini
“Putri itu anaknya, kalau sudah kepenginnya, pasti kepenginnya. Saya waktu itu tidak punya uang cukup, akhirnya saya jual semua harta benda, perhiasan, tabungan, saya tinggalkan pekerjaan bertani untuk temani Putri ke Jogja,” kisah Arini.
Namanya nasib memang tidak ada yang tahu, meski harta telah dijual, uang dicari-cari sampai ada, Putri Ayu nyatanya harus menerima kenyataan bahwa dirinya tak berhasil.
Pasalnya ia gagal karena masalah tinggi badan.
“Kurang 1 cm lagi saja dia. Kami waktu itu juga sudah bawa terapi ke ahli ortopedi begitu, kata dokternya bisa tambah 1 cm. Tapi waktu dites, tetap kurang. Gagal. Putri tidak mau sekolah setelah itu, mau bantu ibunya aja katanya,” cerita Arini.
Baca Juga : Tak Perlu Jauh Keluar Negeri, 5 Kota Ini Menjadi Tempat Liburan Terpopuler di Tahun 2018
Terlilit Utang
Semua mungkin masih baik-baik saja sampai di tahun 2017 silam, Putri Ayu dan ibunya harus menghadapi satu kenyataan pahit.
Dengan utang-utang yang menumpuk, Putri Ayu Martha Tilaar dan ibunya harus menerima kenyataan untuk "menyambut" kedatangan rentenir setiap hari.
Teriakan, kata-kata kasar, seolah sudah jadi makanan sehari-hari Arini dan Putri Ayu di masa-masa sulit dan menakutkan itu.
Baca Juga : Berita Terpopuler: Ramalan Bencana di Kota M Hingga Prosedur Permintaan Naik Gaji di Keluarga Nia Ramadhani
Meski berada di masa-masa seperti itu, Putri Ayu pun tidak pernah sekali pun ingin beranjak meninggalkan sang ibu.
“Saya enggak malu, tentunya. Kalau saya enggak punya ibu kayak gini, gimana cara saya belajarnya, gitu.
Beda dan saya jadi tahu betul artinya gimana, sih, susah? Gimana benar-benar dari ‘ada’ sebenarnya, orangtua saya mampu dulu, terus tiba-tiba dibalik jadi enggak punya apa-apa. Tidur pun enggak nyenyak.
Setiap pagi sampai malam juga diketuk pintunya untuk bayar utang dan merasakan hidup dari sumbangan tetangga,” kenang Putri.
Baca Juga : Hamil Anak ke-4, Ratna Galih Ternyata Ngidam Makanan Tradisional Ini!
Kendati demikian, Putri Ayu sadar betul apa yang ibunya lakukan tak lain adalah sebagai bentuk upaya menyekolahkan anak-anaknya hingga punya pendidikan yang layak.
Buat apa malu, pikir Putri, bila memang ibundanya terpaksa berutang demi kepentingan anak-anaknya?
“Tapi kalau buat ngelawan (rentenir) enggak, cuma bantuin sembunyiin (mama) saja. Kakak-kakak saya, sih, pernah ngelawan sampai pernah berantem, gitu.
Baca Juga : Terungkap! Ini Dia Penyebab di Balik Amblesnya Jalan Raya Gubeng Surabaya
Jadi cuma kakak saya yang berani ngelawan kayak gitu. Kalau saya enggak. Gimana mau ngelawan orang, saya bukan apa-apa,” kata Putri Ayu.
“Ya, down sih pasti. Tapi kalau saya perlihatin, siapa yang mau kuatin ibu saya? Kan di situ cuma saya,” lanjutnya.
Lantas sebagai bentuk bakti seorang anak, Putri bahkan sempat ingin menjadi TKI di luar negeri untuk mencari penghasilan tambahan demi melunasi utang-utang.
Namun lagi-lagi, keinginan Putri harus terhambat.
Kakak-kakaknya yang tidak ingin Putri menjadi TKI, memaksa perempuan berusia 21 tahun ini untuk tetap berkuliah.
“Putri sampai ngotot mau jadi TKI aja, dia enggak mau kuliah katanya. Saking dia sayang mamanya. Tapi kakak-kakaknya bilang ndak boleh. Putri harus tetap kuliah,” beber Arini.
Baca Juga : Disebut Tak Takut Hantu, Zaskia Mecca Ungkap Sifat Asli Putri Keduanya! Seperti Apa?
Seiring dengan "paksaan" untuk kuliah, kakak-kakak ini tetap berjanji menjaga dan membantu ibu mereka melunasi utang-utangnya sembari Putri tetap melanjutkan pendidikan.
Barulah pasca melampaui masa-masa sulit, akhirnya di tahun 2018 ini, Putri Ayu menutup tahunnya dengan yang tidak disangka-sangka.
Selain akhirnya berkesempatan bertemu Presiden Jokowi, dirinya pun akhirnya berjumpa dengan orang yang menjadi inspirasi namanya, Martha Tilaar.
Baca Juga : Instagram Meghan Markle Tiba-Tiba Aktif, karena Frustasi Tak Ada Media Membela Diri?
“Saya hanya berdoa di tahun lalu, supaya 2018 ini saya bisa senyum. Eh, ya betul. Ada-ada saja yang bikin senyum, ha-ha-ha,” tukas Putri Ayu.
Menyimak kisah Putri Ayu, sang idola yang duduk di sampingnya, Martha Tilaar pun berujar hal yang tidak disangka-sangka.
“Luar biasa (ceritanya). Itulah saya bilang. Kalau kita jealous, iri hati, maki-maki orang, merasa kok Tuhan enggak adil, kenapa aku miskin dia kaya, itu jadi kurang baik. Lebih baik menghargai, saling berdoa, ya semoga bisa jadi seperti itu.
Kan jadi bagus,” ungkap Martha Tilaar, sosok di balik nama besar produk kecantikan Martha Tilaar yang juga hadir bersama putrinya, Wulan Tilaar.
“Saya Percaya Ibu”
Saat ditanya apa yang menjadi pegangan Putri untuk terus berani bermimpi dan berani seperti ini—bahkan ikut lomba masak tingkat provinsi dan berhasil bertemu Presiden Jokowi—ia pun menjawab, “Kata ibu saya, jangan sama kayak ibu saya. Saya enggak boleh jadi kayak ibu saya.
Saya bersyukur bisa lahir dari mama, orang yang seperti ini. Kalau mungkin hidup saya senang, bukan anak petani, dulu hidup saya senang, pasti sekarang cuma tidur-tiduran.
Baca Juga : Usai Jalani Pengobatan Mental, Selena Gomez Liburan dan Nikmati Musim Dingin bersama Rekannya!
Setelah susah, saya akhirnya bisa jalan pakai kaki saya sendiri, saya bisa ambil sesuatu pakai tangan saya sendiri.
Saya bisa lebih mandiri, saya bersyukur. Karena selalu ada alasan di balik semuanya.
Tuhan enggak mungkin menciptakan sesuatu tanpa alasan dan mama Putri juga enggak mungkin kasih nama Martha Tilaar tanpa alasan.
Saya percaya Tuhan, saya percaya Ibu saya,” tukas Putri. (*)