NOVA.id – Gelombang tsunami yang menghantam sekitar daerah Banten dan Lampung Sabtu (22/12) menimbulkan banyak pertanyaan terkait penyebab bencana ini bisa terjadi.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika menduga ada dua kemungkinan yang menjadi penyebab gelombang tinggi di sekitar Selat Sunda.
Alasan pertama, yakni aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau, dan akibat faktor cuaca di perairan Selat Sunda.
Baca Juga : Jangan Salah! Ini Dia Cara Menggoreng Makanan yang Tepat Agar Tetap Sehat
Di samping itu, Volkanolog ITB Dr Mirzam Abdurachman menjelaskan, aktivitas Gunung Anak Krakatau sudah meningkat sejak beberapa bulan terakhir.
"Letusan besar terjadi pukul 18.00 WIB dan terus berlanjut hingga pagi ini. Bahkan letusannya terdengar hingga Pulau Sebesi yang berjarak lebih dari 10 km arah timur laut seperti di laporkan tim patroli," katanya dalam keterangan tertulis, dikutip dari Kompas.
Menurutnya, gunung yang berada di tengah laut ini sewaktu-waktu bisa berpotensi menghasilkan volcanogenic tsunami.
Baca Juga : Sebelum Meninggal, Herman Seventeen Disebut Kerap Nyanyikan Lagu Tentang Kepergian