Kegiatan-kegiatan yang dilakukan MPIG di antaranya adalah mendata penenun, menjaga mutu dan keaslian tenun, melakukan promosi dan pemasaran, membina anggota, melakukan regenerasi penenun, menjalin kemitraan, dan memberikan edukasi dan pelestarian.
Jika tidak ada regenerasi, Tenun Ikat Sikka terancam punah.
Ketua Penyelenggara Acara, Ibu Dollaris Riauaty (Waty) Suhadi, Direktur Eksekutif Sahabat Cipta menyebutkan, “acara Tenun Ikat Sikka Auction & Marketplace 2019 ini akan diisi dengan lelang kain Tenun Ikat Sikka bernilai tinggi, demo pembuatan tenun, pameran kain berusia tua, flashmob Goyang Maumere, penjualan kain Tenun Ikat Sikka dengan motif yang dilindungi yang sebagian besar menggunakan pewarna alam, serta pameran dan penjualan produk fashion (yang terbuat dari bahan Tenun Ikat Sikka.”
Baca Juga : Bukan yang Pertama Kali, Jupiter Fortissimo Kembali Tertangkap Polisi Terkait Kasus Narkoba
Sebanyak 10 orang penenun dan pelaku kreatif tenun dari Kabupaten Sikka akan hadir dan mewakili kelompok-kelompok penenun/pelaku kreatif Tenun Ikat Sikka dari berbagai suku/etnik di Sikka.
Tidak hanya lembaran kain, acara ini juga menampilkan produk fashion dari 8 rumah desain/desainer yang telah berpengalaman mengolah kain tenun menjadi produk fashion yang indah dan berkualitas, yaitu: Batik Tenun Njonjah Poenja, LeViCo, Noesa, Niora, Indhe Indonesia Bag, Oriep Indonesia, Racheli, dan Ita Selaras.
Selama 3 hari pecinta, kolektor, dan penggiat wastra tenun Indonesia serta masyarakat luas berkesempatan untuk mendapatkan kain dan produk fashion Tenun Ikat Sikka dengan beragam motif yang cantik dengan cerita dan filosofi yang terkandung di dalamnya.
Baca Juga : Dapat Kebahagiaan Berlipat, Ratna Galih Umumkan Jenis Kelamin dari Anak Kembar yang Dikandungnya