NOVA.id – Indonesia begitu kaya akan budaya dan kerajinan khasnya, termasuk warisan wastra nusantara yang perlu dilestarikan.
Salah satu seni budaya kain tradisional yang bernilai tinggi berasal dari Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) yaitu tenun ikat Sikka.
Tenun Ikat Sikka telah dilindungi kekayaan intelektualnya melalui Indikasi Geografis dengan sertifikat ID G 056 yang diterbitkan Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual, Kementerian Hukum dan HAM pada tanggal 8 Maret 2017.
Baca Juga : Menyayat Hati, Aliyah Rajasa Tuliskan Doa Kesembuhan untuk Sang Mertua, Ani Yudhoyono
Selain itu, tenun Sikka sekaligus menjadi tenun ikat yang pertama di Indonesia yang memperoleh perlindungan hukum kekayaan intelektual.
Untuk mempromosikan Tenun Ikat Sikka, Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG) Tenun Ikat Sikka bersama dengan Yayasan Sahabat Cipta menyelenggarakan acara pameran, lelang, dan penjualan Tenun Ikat Sikka.
Acara ini digelar pada tanggal 15-17 Februari 2019, pukul 09.00–20.00 di Atlet Century Park Hotel, Jakarta.
Baca Juga : Serunya Gelaran CustoMAXI di Bandung, Jadi Ajang Adu Kreativitas Para Modifikator
Pemerintah Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), Dekranasda dan Pemerintah Provinsi NTT, Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual, Badan Ekonomi Kreatif, Kementerian Pariwisata, Pemerintah Swiss melalui Proyek Indonesian-Swiss Intellectual Property (ISIP), dan Ford Foundation turut mendukung berlangsungnya acara ini.
Pemerintah Indonesia mendorong pendaftaran kekayaan intelektual untuk produk-produk asli Indonesia yang memiliki kekhasan dan keunikan karena kondisi geografisnya.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan daya saing produk yang bersertifikat Indikasi Geografis sedemikian rupa sehingga meningkatkan penghasilan dan kesejahteraan serta untuk pelestarian.
Baca Juga : Doa Anak dan Menantu Saat Ani Yudhoyono Dirawat di Singapura karena Kanker Darah
Ketua MPIG Tenun Ikat Sikka, Bapak Oscar Mandalangi Pareira, menyebutkan, “Dengan penggunaan label Indikasi Geografis, para pembeli/pemilik produk Tenun Ikat Sikka memperoleh jaminan kualitas, keaslian, dan ketelusuran produk. Ini merupakan nilai tambah bagi dunia usaha kain tradisional Indonesia.”
Selain untuk promosi, acara yang bertajuk “Tenun Ikat Sikka Auction & Marketplace 2019” ini bertujuan untuk menghimpun dana guna menguatkan MPIG Tenun Ikat Sikka.
Tujuannya, supaya dapat memberikan pelayanan kepada para penenun dan pelaku kreatif Tenun Ikat Sikka sehingga bisa memastikan keberlanjutan usaha, pelestarian, dan regenerasi penenun.
Baca Juga : Heboh! Warga di Pulau Semau Termukan Hati Ayam Bertuliskan Huruf dan Angka
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan MPIG di antaranya adalah mendata penenun, menjaga mutu dan keaslian tenun, melakukan promosi dan pemasaran, membina anggota, melakukan regenerasi penenun, menjalin kemitraan, dan memberikan edukasi dan pelestarian.
Jika tidak ada regenerasi, Tenun Ikat Sikka terancam punah.
Ketua Penyelenggara Acara, Ibu Dollaris Riauaty (Waty) Suhadi, Direktur Eksekutif Sahabat Cipta menyebutkan, “acara Tenun Ikat Sikka Auction & Marketplace 2019 ini akan diisi dengan lelang kain Tenun Ikat Sikka bernilai tinggi, demo pembuatan tenun, pameran kain berusia tua, flashmob Goyang Maumere, penjualan kain Tenun Ikat Sikka dengan motif yang dilindungi yang sebagian besar menggunakan pewarna alam, serta pameran dan penjualan produk fashion (yang terbuat dari bahan Tenun Ikat Sikka.”
Baca Juga : Bukan yang Pertama Kali, Jupiter Fortissimo Kembali Tertangkap Polisi Terkait Kasus Narkoba
Sebanyak 10 orang penenun dan pelaku kreatif tenun dari Kabupaten Sikka akan hadir dan mewakili kelompok-kelompok penenun/pelaku kreatif Tenun Ikat Sikka dari berbagai suku/etnik di Sikka.
Tidak hanya lembaran kain, acara ini juga menampilkan produk fashion dari 8 rumah desain/desainer yang telah berpengalaman mengolah kain tenun menjadi produk fashion yang indah dan berkualitas, yaitu: Batik Tenun Njonjah Poenja, LeViCo, Noesa, Niora, Indhe Indonesia Bag, Oriep Indonesia, Racheli, dan Ita Selaras.
Selama 3 hari pecinta, kolektor, dan penggiat wastra tenun Indonesia serta masyarakat luas berkesempatan untuk mendapatkan kain dan produk fashion Tenun Ikat Sikka dengan beragam motif yang cantik dengan cerita dan filosofi yang terkandung di dalamnya.
Baca Juga : Dapat Kebahagiaan Berlipat, Ratna Galih Umumkan Jenis Kelamin dari Anak Kembar yang Dikandungnya
Seorang Brand Consultant & Trend Researcher, Ms. Isabel Apaestegui Macedo yang secara khusus hadir dari Eropa menyebutkan bahwa folklore (cerita rakyat) telah mempengaruhi industri desain dan fashion saat ini, dan bahkan akan semakin berpengaruh di masa mendatang.
“Manusia cenderung ingin mengetahui tradisi dan budaya yang diwariskan dari nenek moyangnya termasuk sejarah dan asal-usul suatu produk. Ini membuka peluang bagi Tenun Ikat Sikka untuk masuk ke pasar desain & fashion kelas atas dunia karena memiliki diferensiasi pasar, yaitu motif flora fauna yang indah, makna dibalik setiap motif, dan penggunaan bahan-bahan alam,” tuturnya.
Acara ini juga terselenggara dengan dukungan dari berbagai pihak seperti Astra, Bank Rakyat Indonesia, Telkomsel, Perta Daya Gas, Phapros, Fastron, Pupuk Kaltim, Tripatra, Sinarmas, serta media. (*)