Bisa dibayangkan bukan, betapa parahnya baby blues ini apabila ditambah lagi dengan tekanan dari lingkungan sosial yang cenderung melakukan mom shaming.
Gejala yang sering timbul dari sindrom baby blues adalah ibu sering menangis tanpa sebab yang jelas, lebih mudah merasa kesal atau marah, menjadi lebih cemas dari biasanya, tidak sabaran, merasa enggan untuk memerhatikan bayinya, merasa tidak percaya diri, kehilangan minat terhadap aktivitas kesukaan, terjadi perubahan pola makan, sulit beristirahat dengan tenang, hingga lebih mudah tersinggung.
Bila kita mulai merasakan gejala-gejala tersebut lebih dari dua minggu, maka kita harus bersuara. Kita perlu segera mendapat pertolongan!
Karena bila tidak segera ditangani, gangguan ini dapat berdampak pada kesehatan fisik ibu dan bayinya hingga dapat menjadi ancaman bagi hubungan rumah tangga.
Ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk menyembuhkan sindrom baby blues. Sebelum semakin parah, ada baiknya jika suami mengambil alih sementara untuk mengurus bayi agar ibu bisa istirahat sejenak.
“Perempuan yang terkena sindrom baby blues ini juga memerlukan teman bicara, agar keluh kesah yang dialaminya dapat didengarkan. Jadi jangan biarkan dia (ibu) merasa kesepian, atau gangguan ini akan semakin berlarut-larut,” kata Vera.