Perempuan Lebih Bahagia Jika Tak Menikah dan Punya Anak, Ini Penjelasan Ahli!

By Tentry Yudvi Dian Utami, Selasa, 28 Mei 2019 | 07:00 WIB
()

NOVA.id- Bagi sebagian dari kita menikah menjadi standar kebahagiaan yang akhirnya membuat perempuan memilih menikah dengan pasangannya.

Banyak alasan yang membuat perempuan menikah tak hanya soal kebahagiaan, misalnya faktor ekonomi dan visi memiliki keluarga, juga menjadi alasan mereka.

Akan tetapi, faktanya kebahagiaan perempuan tidak terletak bagi mereka yang sudah menikah.

Baca Juga: Paula Verhoeven-Baim Wong: Youtube Mengubah Sifat Asli Paula

Ini pun diungkapkan oleh Profesor Paul Dolan, pakar ilmu perilaku dari London School of Economics.

Profesor Paul Dolan, mengatakan bahwa keinginan untuk menetap dan memulai sebuah keluarga mungkin sebenarnya memiliki dampak negatif pada kesejahteraan perempuan.

"Sub-kelompok populasi yang paling sehat dan paling bahagia adalah perempuan yang tidak pernah menikah atau memiliki anak,” ujarnya.

Baca Juga: Manfaat Yogurt untuk Tubuh, Jaga Pencernaan hingga Cegah Infeksi Miss V

Namun ini tidak berlaku untuk laki-laki, justru para lelaki biasanya akan lebih bahagia dan tenang saat memutuskan untuk menikah.

"Kami memang memiliki beberapa data longitudinal dari hasil mengikuti orang yang sama dari waktu ke waktu, tetapi saya akan melakukan kerusakan besar terhadap ilmu sains dan hanya mengatakan: jika Anda seorang pria, Anda mungkin harus menikah; jika Anda seorang perempuan, jangan repot-repot,” pungkasnya.

Gagasan ini dieksplorasi lebih lanjut dalam buku terbaru Paul Dolan berjudul Happy Ever After: Escaping The Myth of The Perfect Life, di mana ia melihat hasil survey dari American Time Use Survey yang membandingkan tingkat kesenangan dan kesengsaraan dalam pernikahan, pernikahan, perceraian, perpisahan, dan janda.

Baca Juga: Sering Styling Rambut? Yuk, Hindari Bahayanya dengan 2 Cara Ini

Ditemukan jika level kebahagiaan perempuan cenderung lebih tinggi saat pasangan mereka berada di ruangan yang sama dengannya.

"Orang yang menikah lebih bahagia daripada sub-kelompok populasi lainnya tetapi hanya ketika pasangan mereka ada di ruangan. Ketika pasangannya tidak ada: merasa sedih."

Walaupun manfaat melajang ialah bahagia dan tidak memiliki anak, tetapi sebagian orang mengakui jika memiliki pasangan dan bayi dipandang sebagai tanda keberhasilan.

Baca Juga: Wajah Ashanty Dibilang Mirip Millen, Anang Hermansyah Beri Respon Tak Terduga!

Hal inilah yang membuat banyak perempaun merasa tidak bahagia, yang membuat mereka seolah-olah mereka gagal jika mereka tidak menikah.

"Anda melihat seorang perempuan lajang berusia 40 tahun, yang belum pernah memiliki anak (dan Anda berpikir), 'Sayang sekali, mungkin suatu hari nanti Anda akan bertemu pria yang tepat dan itu akan berubah',” jelas Paul

Bagaimana, Sahabat NOVA setuju dengan hal ini?(*)