Kunci dari kesehatan jiwa yang lebih baik, adalah menormalkan para pria berduka dan memberi mereka ruang untuk bisa membicarakannya tanpa takut dipermalukan atau dianggap “kurang laki”.
Jangan dulu tergesa-gesa menutup artikel ini, karena cerita pasangan Feldman akan membantu kita memahami beberapa perbedaan dalam cara pria dan wanita berduka saat ditinggal mati pasangannya.
Cerita Sam Feldman
Sebuah artikel di The New York Times menulis kisah yang kurang lebih sama, tentang pasangan Sam dan Gretchen Feldman.
Tahun 2008, Ny. Feldman meninggal karena kanker, meninggalkan sang suami dan pernikahan 53 tahun.
Teman-teman Sam Feldman mengenalnya sebagai pribadi yang riang, tapi usia ditinggal sang istri, dia mengakui ada ruang kosong yang tak bisa diisi oleh apapun.
Baca Juga: Selalu Berdampingan dengan Ani Yudhoyono, SBY: Sebelah Saya Selalu Ada Ibu, Sekarang Kosong
“Kecuali dua anak perempuanku, aku tak bisa berpaling ke siapa-siapa lagi,” katanya.
“Menurutku, perempuan tidak bisa memahami kepedihanku. Dan jujur saja, aku datang dari generasi yang merasa kurang nyaman menunjukkan kesedihan dan kerapuhan kami ke lawan jenis,” jelas Sam.
Oke, di sini kita mulai melihat kesamaan SBY dan Sam Feldman, kan?