SBY dan Sam sama-sama pria yang kehilangan pasangan yang dicintainya, juga karena kanker.
SBY dan Sam sama-sama sudah menjalani pernikahan puluhan tahun.
Dan…Penelitian terus menunjukkan bukti bahwa SBY dan Sam jadi contoh mengapa laki-laki dan perempuan berduka dengan cara yang berbeda.
Bagi Duda, Rasanya Seperti “Dipotong”
Di Amerika Serikat, apa yang dialami Sam (dan di dalam negeri, SBY), memicu lahirnya kelompok-kelompok kedukaan untuk pria, yang sebagian besar terhubung dengan rumah sakit dan pusat-pusat perawatan.
Bagi laki-laki, ditinggal mati pasangan tak hanya menyakitkan secara fisik, tapi juga psikis.
Dalam sebuah paper dalam The Review of General Psychology terbitan tahun 2001, para psikolog di Universitas Utrecth, Belanda, mendapati bahwa para duda memiliki tingkat kemungkinan yang tinggi untuk mengalami gangguan kesehatan jiwa dan fisik, disabilitas, dan kematian daripada janda.
Baca Juga: Menjanda, Ini Cara Tepat Sampaikan Status Single Parent ke Anak
Oke, sekarang coba ingat-ingat sosok perempuan yang Anda kenal, yang pernah atau sedang menjalani kedukaan karena suaminya meninggal.