Keluarga Naek Gonggom Hutagalung Tak Puas dengan Hukuman yang Didapat Lidya Pratiwi, Ibunda Korban: Anakku Tak Bisa Kembali

By Alsabrina, Senin, 24 Juni 2019 | 16:24 WIB
Ibunda Naek Gonggom Hutagalung tak terima dengan hukuman yang diberikan untuk Lidya Pratiwi (kolase Tabloid NOVA edisi 982)

NOVA.id - Lidya Pratiwi akan bebas tahun depan, keluarga Naek Gonggom Hutagalung merasa tak puas dengan hukuman 14 tahun penjara yang diterima Lidya.

Mengikuti sidang Lidya Pratiwi dari awal membuat keluarga Naek, terutama ibunda dari Naek Gonggom, Hotmana, merasa hukuman yang didapat Lidya tak sebanding dengan rasa kehilangannya.

Hal ini pun diceritakan sang ibunda kepada Tabloid NOVA edisi 982, Desember 2006.

Baca Juga: Tak Pernah Dikunjungi Keluarga dan Teman Selama di Penjara, Jeritan Hati Lidya Pratiwi: Tinggal di Sini Tersiksa!

"Anak memang tidak akan kembali lagi, tapi tuntutan segitu belum sebanding dengan apa yang dia lakukan terhadap Naek. Dia (Lidya) yang membawa Naek ke tempat 'penjagalan'," ujar Hotmana pada Tim NOVA, Desember 2006 silam.

Buntutnya, Johannes Hutagalung yang akrab disapa Coki, kakak dari Naek Gonggom naik pitam hingga memukul kepala Lidya Pratiwi setelah sidang berlangsung.

Lidya pun dilarikan ke rumah sakit, sementara Johannes Hutagalung ditahan polisi lantaran jadi tersangka pemukulan Lidya.

Baca Juga: 13 Tahun Dipenjara, Begini Kondisi Memprihatinkan Lidya Pratiwi yang Bunuh Pacarnya Sendiri

Ida, kakak dari Naek pun ungkapkan keluarganya makin berduka.

"Sudah adik saya (Naek Gonggom) meninggal, sekarang abang saya (Coki Hutagalung) ditahan. Kami sedang berduka dan kami repot mengurus ini-itu. Pikiran dan tenaga kami sekarang tercurah pada Coki, abang saya satu-satunya itu," ujar Ida pada Tabloid NOVA edisi 982.

Ida juga menuturkan bahwa atas kasus yang menimpa keluarganya ini, sang ayah menjadi sakit-sakitan.

Baca Juga: 7 Tahun Dibui, Angelina Sondakh Nikah Siri hingga Jalani Kehidupan Seperti Ini di Penjara

"Papa juga enggak mau makan, enggak mau tidur. Kami sekeluarga stres memikirkan kasus ini. Apalagi sebentar lagi Natal," ucap Ida sendu.

"Dia (Coki), kan, belum pernah melakukan kejahatan apa pun. Dia melakukan ini karena membela keluarga. Dia rela pasang badan. Katanya, dia rela melakukan apa pun untuk membela keluarga.

"Dia enggak tega dan enggak bisa melihat Mama nangis dan keluarga sedih terus karena kematian Naek. Siapa yang rela adiknya dibunuh? Siapa yang terima? Kalau tidak mau diperlakukan seperti itu, ya jangan ganggu keluarga kami," tutup Ida.

Baca Juga: Puput Nastiti Devi Pesan Semangkus Es bak Perempuan Hamil Ngidam, Foto BTP Banjir Ucapan Selamat

 

 

Diketahui, kepala Lidya Pratiwi dipukul seseorang selepas sidang pada Desember 2006 lalu.

Di antara pengawalan polisi dan kerubutan wartawan, tiba-tiba dari belakang ada seseorang yang memukul kepalanya.

"Yang memukulku, kalau enggak salah, pria berbaju hitam. Setelah dipukul, aku sempat sesaat tersadar, tapi setelah itu, dunia terasa gelap," kisah Lidya pada Tim NOVA.id saat datang menjenguk pada Desember 2006 silam di RS Sulianti Saroso, Jakarta.

Baca Juga: Dianggap Cuek dengan Komentar Gading Marten Sampai Dimaki Netizen, Gisel Anastasia Angkat Bicara

Naek Gonggom Hutagalung merupakan lulusan Arsitektur Universitas Trisakti angkatan 1992-1997 dan bekerja sebagai pengusaha.

Menjadi pacar dari Lidya Pratiwi, nahas, Naek Gonggom dibunuh dengan cara ditusuk di bagian kepala sebanyak 2 tusukan.

Dalam kasus pembunuhan Naek Gonggom, Lidya tidak terlibat secara langsung.

Baca Juga: Kawasan Dieng Alami Penurunan Suhu Ekstrem, Pengunjung Waspada Hipotermia

Yang terlibat pembunuhan langsung adalah ibunya, Vince Yusuf; pamannya, Tony Yusuf; dan seorang kenalan bernama Sukardi.

Keterlibatan Lidya karena dia mengetahui rencana pembunuhan, tapi tidak mencegahnya. (*)