Jadi Kutu Loncat Nyeberang Pekerjaan atau Nyeberang Industri?

By Maria Ermilinda Hayon, Senin, 8 Juli 2019 | 20:30 WIB
Gaji yang tinggi tak membuat pegawai merasa bahagia. (kompas.com)

Jangan salah paham.

Sejatinya, tak ada yang salah dengan menjadi seorang “kutu loncat”.

Selama alasannya demi pencapaian yang lebih baik, maka sah-sah saja.

Baca Juga: Tak Punya Hati! Orang Tua Ini Tega Jual Anaknya di Situs Jual Beli Online dengan Harga Rp493 Ribu

Semua tentu bergantung pada bagaimana kita melihat dan menangkap peluang yang ada.

“Menjadi kutu loncat jelas ada positif dan negatifnya. Untuk yang bersangkutan, positifnya tentu bisa naik gaji, naik posisi, dan sebagainya. Nah, negatifnya kemungkinan pengembangan untuk dirinya jadi belum dapat.

Belum lagi negatifnya bisa diartikan bahwa ia tidak bisa menyesuaikan diri dengan lingkungannya, diragukan loyalitasnya pada perusahaan,” ujar Tiwin Herman M.Psi., konsultan karier dari PT Global Leadership Indonesia.

Baca Juga: Akui Museum Sebagai Rumahnya, Bantahan Barbie Kumalasari: Punya Orang Tua Angkat Gua!