NOVA.id - Sebagai perempuan, kita harus tahu bahwa ada kalanya meski sehat alias tak punya penyakit atau kelainan, tak menjamin kita bisa cepat hamil.
Ya, mungkin Kita tergolong sehat karena tak didiagnosis penyakit tertentu.
Tapi bisa jadi ada yang salah dalam gaya hidup kita.
Baca Juga: Genophobia, Ini 4 Cara Jitu Mengatasi Ketakutan Berhubungan Seks!
Sayangnya hal mendasar ini sering disepelekan, padahal jumlah pasangan yang susah hamil karena luput melakukan gaya hidup sehat makin meningkat.
Pola hidup sehat memang harus dijalankan sejak kita muda.
Tapi yang lebih penting, jalani pola hidup sehat di saat masa subur kita. Kenapa?
Baca Juga: 3 Cara Gampang Ketahui Masa Subur
Jalani pola hidup saat masa subur penting karena sel telur dan sperma yang dihasilkan, sangat dipengaruhi oleh makanan, pola tidur, dan ketenangan batin kita.
Karbohidrat dan Obesitas
Salah satu faktor utama yang memengaruhi kondisi sulit hamil adalah pola makan yang tidak sehat.
Faktanya, kebanyakan kita lebih banyak mengonsumsi makanan cepat saji yang tinggi karbohidrat dibandingkan makan makanan tinggi protein serta buah dan sayur.
Padahal mengonsumsi karbohidrat dalam jumlah tinggi bisa mengakibatkan obesitas sehingga memicu masalah infertilitas.
“Mereka-mereka itu terlalu banyak mengonsumsi makanan-makanan karbohidrat. Harusnya makanan tinggi protein, rendah karbohidrat.
Protein itu, kan, diperlukan untuk sperma dan untuk yang lainnya. Sekarang orang paling banyak konsumsi karbohidrat dan junk food. Akibatnya mereka gemuk tapi tidak sehat,” ujar dr. H. Boyke Dian Nugraha, SpOG MARS, saat ditemu NOVA di Klinik Pasutri, Tebet.
Bukan apa-apa, kondisi obesitas ini akan membuat janin sulit menempel dan berkembang di dalam rahim.
Bahkan, meski kita sudah melakukan program kehamilan sekalipun.
Baca Juga: 3 Pertanyaan Penting Soal Program Hamil Saat Konsultasi ke Dokter Kandungan
“Kamu mau bayi tabung tapi kamu gendut, mau sampai kapan nempel itu—hasil pembuahan—di rahim?
Bayi tabung pun keberhasilannya juga paling 38 persen karena pola hidupnya tidak diperbaiki. Ya, hanya 20 persen orang gemuk hamil, tapi itu pun berisiko,” ujar dr. Boyke.
Maka itu, untuk mencegah terjadinya infertilitas akibat obesitas, kita dianjurkan untuk lebih banyak mengonsumsi makanan yang tinggi protein dan rendah kalori, serta kaya antioksidan, vitamin E, dan zink bagi pria.
Tapi, tak hanya karbohidrat yang bisa buat obesitas.
Ternyata kopi juga bisa buat usaha kita mendapatkan momongan menjadi terhambat.
Baca Juga: Keluar dari Tahanan, Penampilan Mandala Abadi Shoji Kini Terlihat Jauh Berbeda
Dari Kopi Hingga Stres
“Kopi-kopi itu tidak terlalu baik dalam jumlah yang cukup banyak untuk kesuburan. Makanya angkanya juga banyak, kan, yang sulit untuk hamil.
Untuk sperma dan untuk sel telur tidak bagus. Karena kafein membuat kondisi kesuburan tidak baik,” jelas dr. Boyke.
Tak boleh sama sekali?
“Pada waktu masa subur saja yang tidak sama sekali. Di luar itu sehari secangkir masih boleh.
Jangan kebanyakan juga,” saran dr. Boyke.
Baca Juga: Tabloid NOVA Terbaru: Tips Bercinta agar Cepat Hamil dari Dokter Boyke
Selain itu, bukan hanya dari aspek makanan, tapi rutinitas harian yang kacau juga dapat memengaruhi kondisi kesuburan Kita.
Mulai dari kebiasaan tidur, bekerja terlampau berat, kondisi yang penuh tekanan atau stres, hingga pola olahraga.
Asal tahu saja, hal-hal di atas bisa memengaruhi kondisi sperma dan sel telur dalam tubuh.
Kualitas keduanya bisa menurun, sehingga mempersulit proses fertilisasi.
Baca Juga: Menunggu 13 Tahun, Inul Pernah Tidur Duduk Sampai Pagi Saat Hamil
Aktivitas yang terlalu berat juga membuat kita stres dan capek.
Kalau capek, kualitas telur dan sperma yang dihasilkan juga enggak sebagus yang kita harapkan.
Jika hal ini terjadi, impian kita segera hamil pun bisa pupus.
Baca Juga: Tak Cuma Ditunggu, Tya Ariestya Ternyata Memperjuangkan Kehamilannya!
Maka itu, upayakanlah untuk mengurangi beban kerja terlebih di masa subur sehingga kualitas yang terbaik dapat dihasilkan.
Telat Memulai
Hal lain yang menyebabkan kita susah hamil meski sehat adalah telat memulai.
Yap, selain faktor pola hidup yang buruk, faktor usia pun berpengaruh terhadap kemungkinan kita sulit hamil.
Baca Juga: Ucapan Belangsungkawa untuk Mbah Moen, dari Jokowi Hingga Teuku Wisnu
Menurut dr. Boyke, usia yang tepat bagi seorang perempuan menikah sebaiknya di antara usia 25 hingga 30 tahun.
Bukan tanpa sebab.
Pasalnya, faktor kesuburan untuk seorang perempuan itu akan semakin menurun seiring bertambahnya usia.
Baca Juga: Wow, Kesuburan Pria Ternyata Bisa Menurun karena Barang-Barang di Rumah!
Jika sudah di atas 30 tahun, maka semakin tinggi risikonya untuk sulit hamil.
Jika ini kondisinya, maka kita harus cek dan periksa secara berkala.
Kalau sudah menikah di bawah usia 30 tahun, dan dalam waktu 6 bulan belum juga hamil, kita perlu mengecek kondisi kesehatan kita.
Baca Juga: Awas Jangan Gegabah, Ini Waktu yang Tepat Ikut Program Kehamilan
Tapi kalau kita menikah di atas usia 30 tahun, kita perlu mengecek setelah 1 tahun tidak juga kunjung hamil.
Tapi, bagaimana jika semuanya hal di atas sudah kita jalani tapi belum juga kunjung hamil?
Baca Juga: Jadi Janda Markus Horison, Artis Kiki Amalia Kini Banting Tulang Sebagai DJ Demi Sambung Hidup
Nah, jika sudah begini ada 10 persen hal yang disebut sebagai faktor idiopatik.
Artinya, tidak ada faktor yang jelas mengapa seseorang tidak bisa hamil meski kesehatan dan pola hidupnya baik.
Ya, ini artinya selain berusaha, kita juga wajib berserah pada Yang Maha Kuasa.
Tapi, yang jelas ingat untuk tetap mengatur pola hidup yang sehat, ya.
Semoga, lekas mendapatkan momongan! (*)