NOVA.id – Punya masalah dengan pasangan yang tak kunjung usai, dan sampai berpikir untuk bercerai?
Rasanya, jangan menunggu sampai di ambang cerai. Mungkin saatnya mempertimbangkan untuk pergi ke psikolog.
Tentu ini jika Anda masih punya keinginan kuat untuk mempertahankan hubungan.
Menurut psikolog dan hipnoterapis, Alexandra Gabriella A, M.Psi, Psi., C.Ht, ternyata banyak motif yang bikin seseorang maupun pasangan pergi ke psikolog.
Berdasarkan pengalamannya sendiri, Alexandra sering mendapati klien dengan beragam kasus, tak hanya karena mengalami gangguan psikologis maupun emosional.
Khusus buat pasangan yang sudah menikah, biasanya motivasi datang ke psikolog ya untuk memperbaiki hubungan di antara mereka.
Sebisa mungkin, hindari pergi ke psikolog saat masalah sudah begitu runyam, bahkan sampai berada di ambang perceraian, misalnya.
“Mungkin yang tepat, jangan sampai masalah yang ada di antara pasangan seperti benang yang kusut banget,” kata Alexandra.
Makanya, harus segera dibenarkan benangnya satu per satu.
Kalau sudah kusut banget, biasanya akan susah.
Baca Juga: 5 Drama Korea Rekomendasi yang Akan Tayang di September dan Bertabur Bintang
Kata Alexandra, pertama ya tentu niat atau tujuan tadi.
“Perlu diingat juga, penanganan dengan psikolog itu enggak ada judgment, benar atau salah itu kan persepsi saja,” ingat Alexandra.
Jadi psikolog itu akan membantu merefleksikan kita sebagai klien, terhadap masalah yang dihadapi.
Makanya, menurut Alexandra, di hadapan psikolog kita tak perlu defensif.
Bicarakan saja sejujur-jujurnya.
Keluarkan semua apa yang ingin disampaikan, termasuk kejelekan masing-masing.
“Tak perlu khawatir akan privacy, jadi enggak perlu jaim deh,” seloroh Alexandra.
Nah, bagaimana? Demi pernikahan, apakah Anda dan pasangan siap pergi ke psikolog? (*)