NOVA.id - Kasus pasien corona yang berbohong sudah terjadi beberapa kali.
Tak hanya merugikan dirinya sendiri, sikap pasien seperti ini juga bisa merenggut nyawa orang lain.
Usai kejadian di Surabaya, kini ada seorang pasien yang berbohong di kota Mataram, NTB.
Untuk kejadian di Surabaya sendiri berujung pada meninggalnya seorang dokter.
Ditambah dengan komplikasi penyakit lain, dokter tersebut kondisi menurun.
Padahal sudah dilakukan swab test sebanyak tiga kali yang menyatakan mendiang negatif corona.
Bukannya melakukan isolasi, seorang pasien terkonfirmasi Covid-19 asal Kelurahan Cakranegara Barat, Kota Mataram, NTB, malah mengikuti salat tarawih berjemaah.
Bahkan saat didatangi petugas, pasien berinisial S itu enggan dijemput. Video proses penjemputan itu kemudian viral di media sosial.
S merupakan salah satu pasien klaster Ijtima Ulama Dunia di Gowa, Sulawesi Selatan. Dia telah diminta mengkarantina diri sepulang dari Gowa.
Baca Juga: 6 Cara Pintar Atur Keuangan Saat Ramadan di Tengah Wabah Corona
Petugas sempat melakukan uji swab kepada S dan hasilnya baru diketahui positif belakangan ini.
Selama proses itu, ternyata warga juga tidak mengetahui jika S seharusnya menjalani isolasi mandiri.
Petugas kemudian melakukan penjemputan ke rumahnya.
Namun saat dicek ke rumahnya, S ternyata tidak ada di tempat.
Dia justru mengikut salat tarawih berjemaah di masjid.
"Saat kami melakukan pengecekan ke rumahnya, yang bersangkutan justru tidak ada. Mestinya kan isolasi mandiri sejak kepulangannya dari Gowa, Makassar. Kami cek justru shalat tarawih bersama banyak warga di Masjid Nurul Yakin," kata Camat Cakranegara Erwan saat dikonfirmasi, Kamis (30/4/2020).
Untuk itu, tim medis dari Puskesmas Taliwang harus bekerja keras melakukan tracing, siapa saja yang telah berkontak dengan S.
Warga tak tahu mereka shalat berjemaah dengan pasien positif corona lantaran S tak memberi tahu ke kepala lingkungan bahwa S telah menjalani tes swab.
Petugas sempat berdebat alot karena S tidak mau ikut ambulans.
Alasannya, S merasa sehat dan tidak bergejala batuk atau gejala Covid-19 lainnya.
Setelah dijelaskan bahwa dirinya membahayakan banyak orang, dia baru paham.
S kemudian dengan sukarela ikut dalam RSUD Kota Mataram untuk menjalani isolasi.(*)
Artikel ini telah terbit di Kompas.com dengan judul Rahasiakan Tes Swab, Pasien Positif Covid-19 Malah Shalat Tarawih Berjemaah, Warga Tak Ada yang Tahu
Sahabat NOVA punya usaha dan ingin tambah ilmu agar lebih sukses? Atau mungkin sedang butuh penghasilan tambahan dan mau mulai berwirausaha?
Salah satu cara terbaik adalah dengan ikut berbagai pelatihan online di bidang kewirausahaan, seperti program We Learn dari organisasi internasioanl, UN Women.
Program ini gratis, alias tidak dipungut biaya. Tinggal daftar di sini dan siap-siap makin sukses berwirausaha!
Sahabat NOVA, jangan sampai ketinggalan berita dan informasi terbaru dan menarik soal selebriti dan dunia perempuan di Tabloid NOVA, ya.
Dapatkan edisi terbarunya dengan berlangganan, tinggal klik di sini.