Sebab, prinsip asuransi syariah punya banyak manfaat untuk masyarakat, di antaranya tolong menolong , saling berderma untuk saling berbagi, menanggung risiko sebagai antisipasi bila terjadi musibah, senantiasa relevan dengan ciri gotong royong khas masyarakat Indonesia.
Kata Nini, “Untuk aspek kesehatan, misalnya, kami tetap memberikan perlindungan meskipun COVID-19 telah berstatus pandemi global dan bencana nasional. Selain itu, 95% karyawan kami juga bekerja dari rumah, namun kami tetap mempertahankan kualitas layanan kepada peserta,”
Sementara untuk aspek ekonomi, Prudential juga tetap membuka proses perekrutan tenaga pemasar secara digital yang diikuti ribuan orang.
Baca Juga: Dukung Para Pejuang Medis, Cadbury Bagikan Lebih dari 9.000 Paket Buka Puasa
“Untuk aspek sosial, kami difasilitasi oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia untuk memberikan perlindungan asuransi jiwa bagi lebih dari 500 tenaga relawan dan medis yang berada di garis depan membantu penanganan pandemi COVID-19,” jelasnya.
Dengan kesuksesan pendapatan asuransi syariah ini, Indonesia diyakini mampu memimpin ekonomi syariah di Asia bahkan dunia.
“Indonesia berpotensi untuk menjadi pemimpin ekonomi syariah global, dengan jumlah populasi Muslim yang merupakan salah satu terbesar di dunia dan didukung oleh kesamaan beberapa nilai syariah dengan nilai kehidupan budaya orang Indonesia,” Jens Reisch, President Director Prudential Indonesia.