Di Rumah Aja Bikin Kolesterol Naik, Ini Cara agar Bisa Terkontrol

By Dionysia Mayang Rintani, Selasa, 16 Juni 2020 | 08:00 WIB
Di Rumah Aja Bikin Kolesterol Naik, Ini Cara agar Bisa Terkontrol (istock)

NOVA.id – Di masa pandemi ini, menjaga kesehatan tubuh merupakan hal yang sangat penting.

Sayangnya, gaya hidup yang buruk justru menjauhkan kita dari kondisi sehat.

Tak sedikit di antara kita yang kini justru memiliki kebiasaan mengonsumsi makanan tinggi lemak dan jarang berolahraga.

Baca Juga: 7 Tahun Tak Henti Mengharap Momongan, Kini Asmirandah dan Jonas Rivanno Umumkan Kehamilan Anak Pertama

Alhasil, kadar kolesterol dalam tubuh pun semakin naik.

Untuk menjaga kadar kolesterol dalam tubuh, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan seperti yang dijelaskan oleh dr. Franciscus Ari, Sp.PD., spesialis penyakit dalam dari RS Pondok Indah Bintaro Jaya.

Periode #dirumahaja kerap membuat bobot tubuh kita naik, tidak memperhatikan pola makan dan kurang aktivitas fisik, disinyalir menjadi penyebab utamanya.

Baca Juga: Paras Gantengnya Jarang Diekspos, Eko Patrio Bagikan Potret Terkini Putra Bungsunya yang Mirip Bule, Sarah Azhari: Handsome Boy Udah Gede

Bahayanya ketika kadar kolesterol naik, biasanya tidak ada gejalanya.

Risiko terjadinya kejadian yang fatal pun semakin meningkat. Maka itu, pemeriksaan berkala komponen lemak darah atau profil lipid menjadi hal yang penting untuk tetap dilakukan di masa pandemi ini.

Beberapa komponen lemak darah akan diperiksa di laboratorium ketika kita melakukan pemeriksaan kadar kolesterol darah.

Baca Juga: Telapak Kaki Terasa Kasar? Yuk Coba Atasi dengan Bahan Rumahan Ini, Mudah Banget!

Pemeriksaan kadar kolesterol darah ini adalah kadar kolesterol total, kolesterol low-density lipoprotein (LDL, yang biasa disebut sebagai kolesterol jahat), kolesterol high density lipoprotein (HDL, biasa dikenal dengan kolesterol baik), serta trigliserida.

“Gangguan metabolisme lemak darah ditandai dengan peningkatan kadar kolesterol total, LDL, trigliserida, serta penurunan kadar HDL,” jelas dr. Franciscus melalui keterangan tertulis.

Pemeriksaan berkala ini menjadi penting, karena adanya hubungan antara gangguan metabolisme lemak darah tersebut dengan peningkatan risiko terjadinya penyakit jantung dan pembuluh darah, seperti serangan jantung koroner dan stroke.

Baca Juga: Lagi Jalani Program Diet? Konsumsi 3 Jenis Karbohidrat yang Baik Ini, Dipercaya Tidak Bikin Berat Badan Naik!

Gangguan metabolisme lemak darah dapat disebabkan oleh gaya hidup, adanya penyakit lain yang memicu kenaikan kadar lemak darah, seperti penyakit hormon tiroid, gangguan ginjal, diabetes melitus, atau karena faktor genetik (keturunan).

Maka, jika kita memiliki orangtua dan keluarga dengan kadar kolesterol yang tidak normal, sebaiknya ajak juga untuk memeriksakan kadar kolesterol darah secara berkala. 

Salah satu faktor penyebab kadar kolesterol tidak normal yang dapat dimodifikasi adalah gaya hidup.

Baca Juga: Hartanya Seakan Tak Ada Habisnya, Ternyata Nikita Mirzani Bukan Keturunan Orang Sembarangan, Ayahnya Punya Jabatan di Perusahaan Besar Ini

Mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat, dapat dilakukan dengan beberapa hal berikut.

Aktivitas fisik atau olahraga

Aktivitas fisik yang disarankan meliputi program latihan yang mencakup setidaknya 30 menit dalam 4 sampai 6 kali seminggu.

“Kegiatan yang disarankan meliputi jalan cepat, bersepeda statis, ataupun berenang,” jelas dr. Franciscus.

Baca Juga: Terus-terusan Dikaitkan dengan Raffi Ahmad, Yuni Shara Mengaku Gerah Sampai Merasa Tak Enak: Hargai Keluarganya

Terapi nutrisi medis

Kita disarankan mengonsumsi diet rendah kalori yang terdiri dari buah-buahan dan sayuran, biji-bijian, dan ikan.

Kemudian, bisa juga dengan mengonsumsi daging tanpa lemak.

Baca Juga: Kabar Duka, Ibunda Sandy Tumiwa Meninggal Dunia Pagi Ini, Nasib Mantan Suami Tessa Kaunang Belum Diketahui

Berhenti merokok

Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa merokok memiliki efek negatif pada kadar HDL dan rasio LDL/HDL.

Berhenti merokok minimal 30 hari dapat meningkatkan kadar HDL secara signifikan.

Baca Juga: Rekomendasi Skincare Lokal Berbahan Natural Terbaru dari Natur

Mengurangi asupan alkohol

Mengurangi asupan alkohol dapat membantu menurunkan kadar trigliserida.

Selain itu, mengurangi asupan alkohol juga bisa meningkatkan kadar HDL dalam tubuh kita.

Sahabat NOVA perlu tahu, bahwa target kita dalam terapi memperbaiki kadar lemak darah akan berbeda dengan orang lainnya.

Baca Juga: Geram Gara-Gara Sering Didesak agar Segera Nikahi Ayu Ting Ting, Ivan Gunawan Tak Segan Blokir 1.000 Akun: Gue Gedeg Banget!

Hal ini ditentukan oleh ada atau tidaknya faktor risiko penyakit jantung dan pembuluh darah yang dimiliki.

Pada kelompok orang tertentu, perubahan gaya hidup mungkin saja cukup untuk memperbaiki kadar lemak darah.

Sedangkan pada kelompok lain, diperlukan terapi penanganan dengan bantuan obat-obatan.

Baca Juga: Bukan Hanya Geprek Bensu Saja, Ternyata Ruben Onsu Punya 10 Bisnis Lain yang Nggak Kalah Hits, Ada Jamu hingga Daster

Dokter akan meresepkan obat kolesterol yang sesuai dengan kondisi lemak darah, karena masing-masing obat memiliki cara kerja berbeda.

Sebagian besar obat kolesterol memiliki target pada penurunan kadar LDL, dan sebagian lain pada penurunan kadar trigliserida, dan peningkatan kadar HDL.

Untuk itu, diperlukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter untuk menentukan terapi yang tepat untuk kondisi kita.

Baca Juga: Tidak Pernah Dipublikasikan, Widi Mulia Akhirnya Beberkan Beberapa Penyakit Putrinya yang Sampai Membuatnya Frustrasi: Ada Darah Keluar dari Mata

Mulailah memeriksa kadar lemak darah terutama bila sudah menginjak usia 40 tahun.

Pemeriksaan juga mulai dapat dilakukan pada usia lebih muda, bila memiliki faktor risiko penyakit darah tinggi, diabetes, obesitas, dan atau kebiasaan merokok.

Pemeriksaan rutin diperlukan untuk memantau kadar lemak darah secara berkala, baik pada hasil kolesterol yang tinggi ataupun normal sekalipun.

Baca Juga: Dokter Tirta Dikecam Gara-Gara Datangi Bar Saat Masih Pandemi Corona, Holywings Angkat Bicara Sebut Kehadiran sang Dokter untuk Kolaborasi Masker

 

 

Pada gangguan metabolisme kolesterol membutuhkan pemeriksaan yang lebih sering, umumnya setiap dua sampai tiga bulan sekali. 

Sahaba NOVA, memiliki tubuh sehat hingga lanjut usia adalah dambaan semua orang.

Jalani pola hidup sehat, hindari makanan berlemak, dan konsumsi obat yang dianjurkan dokter secara teratur untuk menghindarkan kita dari jeratan kolesterol.

Baca Juga: Memasuki Masa PSBB Transisi, 80 Mal di DKI Jakarta Kembali Buka Hari Ini, Cek Daftar Lengkapnya

Jangan lupa untuk selalu mengonsumsi obat-obatan rutin dan tetap melakukan pemeriksaan berkala profil lipid kita.

Beberapa rumah sakit kini sudah menyediakan layanan drive-thru untuk pemeriksaan laboratorium.

Jadi kita dapat mengecek kadar kolesterol agar kondisi tetap sehat selama masa pandemi ini.

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)