NOVA.id - Belum lama ini masyarakat ramai dengan berita bahwa olahraga menggguanakan masker bisa membahayakan.
Tapi, apakah demikian?
Well, menurut dr. Michael Triangto, SpKO., dokter spesialis olahraga, sangat dipahami jika timbul rasa tidak nyaman seperti sesak saat berolahra menggunakan masker.
Baca Juga: Data Garmin: Penurunan Aktivitas Fisik Selama Pandemi Covid-19 Turun Signifikan
Hal ini karena udara yang kita hirup akan disaring terlebih dahulu melaui masker untuk mencegah infeksi virus, termasuk virus Covid-19.
Tapi, saat ingin berolahraga di luar rumah dengan masker masih aman dan bisa bernapas, kok, asal memperhatikan dua hal ini.
Apa saja?
Baca Juga: Yuk, Intip Keseruan Kelas Zumba Ibu dan Anak Bersama Denny Wijaya Ini!
Jika kita bicara mengenai olahraga, maka ada tiga tipe dilihat dari tujuannya.
Ada olahraga untuk kesehatan, ada olahraga untuk rekreasi, dan olahraga untuk prestasi.
"Hanya yang olahraga untuk kesehatan yang tidak bermasalah (pakai masker). Mengapa? karena dalam kondisi pademi Covid-19 seperti saat ini yang kita butuhkan adalah meningkatkan kesehatan dan kebugaran kita. Kita merujuk ke kurva huruf J," ujar dr. Michael saat dihubungi NOVA.
Apa itu kurva huruf "J"? Dr. Michael menjelaskan begini.
Kurva huruf "J" menjadi pedoman yang menggambarkan hubungan intensitas olahraga dengan imunitas tubuh dan daya tahan terhadap penyakit.
Di sisi paling kiri, memperlihatkan risiko tinggi kemungkinan terinfeksinya seseorang jika tidak melakukan olahraga.
Baca Juga: 6 Tips yang Perlu Dilakukan agar Zumba Makin Asyik dan Bisa Bakar Kalori
Selanjutnya bergeser ke tengah yang merupakan titik tengah kurva yang menunjukan bahwa, jika seseorang berolahraga dengan intensitas yang rendah hingga sedang, maka risiko terinfeksinya menjadi rendah.
Nah, di sisi paling kanan, memggambarkan intensitas olahraga tinggi yang malah berpotensi untuk mengalami risiko terinfeksi tinggi, cedera, maupun gangguan kesehatan lainnya.
Maka itu, dr.Michael menganjurkan Sahabat NOVA untuk tahu terlebih dahulu tujuan berolahraga.
Baca Juga: Tips Aman Minum Kopi Saat Bulan Puasa agar Lambung Tak Bermasalah
Jika tujuan berolahraga adalah untuk kesehatan, maka dilakukan dengan intensitas ringan sampai sedang.
Dengan begitu, berolahraga menggunakan masker tidak akan menjadi masalah dan aman untuk dilakukan di luar rumah.
Nah, untuk Sahabat NOVA yang tetap ingin berolahraga berat, maka lebih baik dilakukan di rumah, sehingga tidak wajib menggunakan masker. Baca Juga: 6 Cara Hilangkan Rasa Kantuk Saat Puasa, Salah Satunya Wudhu
"Jika berintensitas ringan tidak apa-apa memakai masker, karena kita tidak perlu membutuhkan udara yang lebih banyak. Tapi, kalau yang olahraganya berat itu tentunya tidak cocok menggunakan masker karena olahraga itu sebaiknya dilakukan di tempat tersendiri. Tempat yang aman," tegas Pemilik Slim + Health Sports Therapy ini.
Sekarang yang jadi pertanyaan, olahraga intensitas ringan itu seperti apa, sih?
Olahraga yang berintensitas ringan adalah olahraga yang gerakannya berulang-ulang dan waktu melakukannya panjang, seperti jalan kaki.
Baca Juga: Catat! Ini Waktu dan Durasi yang Tepat untuk Berolahraga Saat Puasa
Akan tetapi, olahraga itu tergolong intensitas ringan, sedang, atau berat tergantung pada kondisi tubuh kita.
Menurut dr. Michael, intensitas latihan ini ada yang bisa kita ukur secara objektif dengan menghitung denyut nadi.
Rumus hitungnya adalah, 220 dikurangi usia dalam tahun.
Ini adalah denyut jantung maksimal atau 100 persen.
Baca Juga: Badan Tetap Bugar di Waktu Ramadhan, Ini Waktu Tepat untuk Olahraga Selama Puasa dari Ade Rai
Katakanlah kita berusia 20 tahun.
Maka, 220 dikurangi 20 hasinua 200. Nah, ini adalah 100 persen denyut jantung per menit orang usia 20 tahun.
Sedangkan, olahraga dengan intensitas ringan sampai sedang ada di kisaran 50 persen sampai 70 persen dikali denyut jantung maksimal tadi.
Baca Juga: 4 Tips Memilih Makanan Sahur yang Sehat dan Bikin Kenyang Lebih Lama
Jadi, jika 200 adalah denyut jantung maksimal per menit orang yang berusia 20 tahun, berarti dia berintensitas ringan latihannya dengan denyut nadi 100 sampai 140 per menit.
Sehingga di bawah 100 intensitasnya terlalu ringan dan di atas 140 adalah intensitas tinggi.
Tapi, agar lebih mudah kita juga bisa menggunakan aplikasi di smartphone yang bisa menampilka hearth rate kita.
Baca Juga: Jauhi Covid-19 dengan Isolasi Diri dan Usir Demam dengan 5 Makanan Ini
Di samping itu, kita bisa melalukan tes bicara saat olahraga.
Saat berolahraga dengan intensitas ringan hingga sedang biasanya kita akan masih sanggup untuk berbicara atau menggumam bernyanyi.
Tapi, jika untuk bicara saja kesulitan dan ngos-ngosan, maka kita sudah sampai intensitas tinggi dan harus segera turunkan intensitasnya, bukan maskernya.
Baca Juga: Rekomendasi Link Olahraga Online Gratis dari Celebrity Fitness dan Fitness First
Nah, selain intensitas, penting juga untuk memperhatikan penggunaan masker Sahabat NOVA, ya.
Karena saat berolahraga kita pasti berkeringat dan mungkin membuat masker basah dan lembab, maka segeralah ganti masker dengan yang baru dan bersih.
Menggunakan masker kain saja sudah cukup, jangan pakai masker N95 karena udaranya jauh lebih minim.
Ingatlah untuk mencari tempat yang aman dan sepi untuk membuka masker dan menggantinya dengan yang baru, ya.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)