Tempat Tinggal Suku Baduy Penuh Sampah Gara-Gara Wisatawan, Lembaga Adat Baduy Minta Dihapus dari Destinasi Wisata

By Ratih, Rabu, 8 Juli 2020 | 16:06 WIB
Tempat Tinggal Suku Baduy Penuh Sampah Gara-Gara Wisatawan, Lembaga Adat Baduy Minta Dihapus dari Destinasi Wisata (Kompas.com/GARRY LOTULUNG)

Heru Nugroho yang ditunjuk oleh Lembaga Adat Baduy bercerita, wacana penghapusan kawasan Baduy di destinasi wisata muncul pada 16 April 2020.

Saat itu, menurut Heru, Jero Alim memintanya untuk mencari solusi permasalahan yang muncul di Baduy, antara lain kunjungan wisatawan yang dianggap berlebihan.

Ia menyebut kunjungan wisatawan membuat masalah baru, salah satunya adalah banyaknya sampah dan tersebarnya foto-foto wilayah Baduy Dalam di internet.

Padahal, kawasan Baduy Dalam adalah kawasan yang sakral dan pendatang dilarang untuk mengambil foto.

Baca Juga: Gado-Gado Jadi Favorit Orang Jerman, Restoran Indonesia di Luar Negeri Ini Sulap Sayur Buangan Jadi Hidangan Lezat! Ini Kisah Inspiratifnya

"Pada tanggal 16, Jaro Alim memberi amanah ke saya, barangkali bisa membantu mencarikan solusi terhadap persoalan-persoalan yang ada. Saat itu kami sepakat, sebaiknya Baduy dihapus dari peta wisata nasional," kata Heru saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Selasa (07/07).

Selain itu, warga Baduy juga mengaku risih karena menjadi tontonan wisatawan yang datang.

"Membanjirnya wisatawan yang tujuannya enggak jelas, cuma nontonin orang Baduy, sebenarnya membuat mereka risih. Belum lagi masalah sampah dan lain-lain," kata Heru.

Sementara itu, Jaro Saija yang juga menjabat sebagai Kepala Desa Kanekes mengatakan, ia baru mengetahui surat tersebut setelah membaca pemberitaan di media pada Senin (606/07).

Baca Juga: Maret Lalu Sempat Dicuri, Kini Data 91 Juta Pengguna Tokopedia Muncul di Link Unduhan di Facebook