Mengenal Kehamilan Ektopik yang Berbahaya, Masihkah Ada Peluang Hamil Setelahnya?

By Ratih, Kamis, 9 Juli 2020 | 09:34 WIB
Mengenal Kehamilan Ektopik yang Berbahaya, Masihkah Ada Peluang Hamil Setelahnya? (Freepik)

Fertilisasi adalah bertemunya spermatozoa, yaitu sel benih laki-laki dengan sel benih perempuan yang disebut ovum atau sel telur.

Setelah fertilisasi, bakal janin bergerak menuju rahim untuk berkembang di rahim tepatnya di fundus uteri.

"Karena ada gangguan pergerakan maka janin berkembang tidak di rahim, tetapi di tuba fallopi tadi, atau malahan bisa di indung telurnya," ujarnya kepada Kompas.com, Selasa (07/07).

Baca Juga: 4 Posisi Hubungan Intim yang Paling Aman untuk Ibu Hamil, Dijamin Tetap Hot dan Bergairah!

Lanjutnya, gangguan tersebut seperti salurannya sempit atau tidak bergerak karena proses inflamasi akibat infeksi.

Bisa juga berupa tumor yang menekan, ada kelainan tuba, dan lain-lain.

"Kehamilan ektopik ini berbahaya, sebab tuba saluran yang kecil tidak akan kuat untuk berkembangnya janin dan bisa pecah," katanya.

Baca Juga: Bisakah Hamil Walau Sperma Tumpah Setelah Ejakulasi? Ini Faktanya!