Hal itu ditandai dengan terlihatnya kerumunan orang di sejumlah tempat, seperti di pasar, kendaraan umum, hingga layanan umum, di mana beberapa orang memilih tidak menggunakan masker.
Mungkin saja, di antara orang tersebut, sudah terinfeksi tapi orang tanpa gejala (OTG).
dr. Budhi Antariksa Ph.(D), Sp. P (K), Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi FKUI dan RS Persahabatan mengatakan yang paling penting dalam kondisi saat ini adalah taati protokol kesehatan.
Baca Juga: Mulai Sekarang, Stop Tidur dengan Rambut Basah karena Bisa Sebabkan 5 Penyakit Ini, Apa Saja?
Sebab, kalau dari virusnya sendiri, kalau virus itu menular pada orang lain, dia akan keluar dari orang lain untuk berpindah ke orang lain lagi. Virus harus hidup dari sel mahluk hidup lainnya.
"Saat PSBB diperlonggar, angka kepositifan virus meningkat. Yang tadinya sudah sempat menurun, lalu naik lagi. Ini sudah kejadian di Jakarta. Hal itu menjadi pertanda kalau virus berpindah ke orang lain, maka virus itu bermutasi dan bertambah banyak. Secara nyata, begitu PSBB diperlonggar, jumlah malah naik. Artinya, virus memang bermutasi makin banyak," paparnya.
Sehingga, meningkatkan daya tahan jadi penting pada kondisi saat ini.