Daya tahan tubuh itu hubungannya erat dengan asupan dan makanan-makanan yang bergizi, dan pola istirahat.
Kalau pola tidur kurang, lalu istirahat kurang, maka daya tahan tubuh akan menurun.
Menurut dr.Budhi, suplemen seperti immunomodulator dan multivitamin masih tetap diperlukan karena kita masih belum tahu virusnya ini akan sampai kapan. Begitu pula penemuan vaksin.
"Tidak semua virus RNA itu bisa dibuatkan vaksinnya. Contoh, HIV tidak ada vaksinnya, Hepatitis C juga tidak ada vaksinnya. Ada beberapa virus memang tidak ada vaksinnya. Dan kebetulan, corona itu masuk virus RNA, jadi belum tentu dia bisa dibentuk vaksinnya. Semoga sih bisa. Tapi, sampai sekarang belum ada buktinya," kata dr. Budhi.
DR (Cand) dr. Inggrid Tania, M.Si., Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) mengatakan di era new normal, orang sudah mulai beraktivitas, meskipun aktivitasnya dibatasi.
Akan tetapi, aktivitas bekerja sudah berlangsung, sehingga dibutuhkan daya tahan tubuh yang kuat.
Baca Juga: Benarkah Pisang Dapat Atasi Gangguan Susah Tidur? Begini Penjelasannya