Cegah Pandemi Baru Muncul, LSM Temukan Praktik Kandang Berisiko

By Dionysia Mayang Rintani, Rabu, 25 November 2020 | 06:30 WIB
Cegah Pandemi Baru Muncul, LSM Temukan Praktik Kandang Berisiko (istock)

NOVA.id – Sejak awal pandemi covid-19 merebak, publik panik dan isu keamanan serta ketersediaan pangan pun menguat.

Untuk mencegah potensi munculnya pandemi baru sekaligus memastikan semua konsumen dapat memiliki akses pangan aman, praktik bisnis berkelanjutan harus diaplikasikan dan diperhatikan dalam produksi bahan pangan pokok.

Salah satu bahan pangan pokok yang menyediakan kandungan protein hewani dan cukup terjangkau harganya bagi mayoritas konsumen Indonesia adalah telur.

Baca Juga: Awas! Selain Enak dan Bergizi, Ternyata Telur Bebek Punya Efek Samping yang Serius untuk Penyakit Jantung

Di Indonesia dikenal tiga tipe telur yang diproduksi secara ternak dan industri untuk konsumsi harian.

Tiga tipe telur tersebut adalah telur ayam ternak, telur ayam desa, dan telur bebek.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia di tahun 2019, produksi telur ayam ternak dan desa berada di angka 4.753.382,00.

Angka ini diprediksi akan terus meningkat seiring dengan laju pertumbuhan penduduk serta peningkatkan status sosial ekonomi masyarakat.

Baca Juga: Telur Infertil Makin Marak Beredar di Pasar Tradisional dengan Harga Miring, Begini Bahayanya Jika Dikonsumsi Manusia