Profil Moorissa Tjokro, Insinyur Perempuan Tesla Asal Indonesia yang Juga Aktif Sebagai Relawan Kemanusiaan

By Ratih, Kamis, 24 Desember 2020 | 14:04 WIB
Profil Moorissa Tjokro, Insinyur Perempuan Tesla Asal Indonesia yang Juga Aktif Sebagai Relawan Kemanusiaan (Kompas.com)

Tahun 2011, saat baru berusia 16 tahun, Moorissa mendapat beasiswa Wilson and Shannon Technology untuk kuliah di Seattle Central College.

Pada waktu itu ia tidak bisa langsung kuliah di institusi besar atau universitas di Amerika, yang memiliki persyaratan umur minimal 18 tahun.

Tahun 2012, Moorissa yang telah memegang gelar Associate Degree atau D3 di bidang sains, lalu melanjutkan kuliah S1 jurusan Teknik Industri dan Statistik, di Georgia Institute of Technology di Atlanta.

Baca Juga: Biodata Jakob Oetama, Wartawan Senior Sekaligus Pendiri Kompas Gramedia Group

Selain aktif berorganisasi di kampus, berbagai prestasi pun berhasil diraihnya, antara lain President’s Undergraduate Research Award dan nominasi Helen Grenga untuk insinyur perempuan terbaik di Georgia Tech.

Tidak hanya itu, ia pun menjadi salah satu lulusan termuda di kampus, di umurnya yang baru 19 tahun, dengan predikat Summa Cum Laude.

Ia kemudian melanjutkan S2 di jurusan Data Science di Universitas Columbia.

Foto wisuda Moorissa Tjokro di Columbia University (Kompas.com)

Meskipun menggeluti dunia STEM, Moorissa ternyata memiliki passion mendalam dalam bidang kemanusiaan.

Baca Juga: Biodata Hadrah Daeng Ratu, Sutradara Muda Berprestasi yang akan Garap Film Netflix Original di Indonesia