Inilah Pentingnya Perbankan dalam Memulihkan Ekonomi Setelah Pandemi

By Dionysia Mayang Rintani, Kamis, 14 Januari 2021 | 09:34 WIB
Pentingnya Perbankan dalam Memulihkan Ekonomi Setelah Pandemi (ilustrasi) (istock)

Di samping itu, rasio pembayaran utang sektor swasta juga  meningkat, terutama di Tiongkok, Hongkong, dan Korea Selatan.

Bahkan sebelum pandemi melanda, pemberi pinjaman sektor swasta di Asia telah memprediksi adanya rasio pembayaran utang yang akan lebih berat selama setengah dekade terakhir.

Alhasil diperlukan stimulus kebijakan melalui suku bunga rendah, ketentuan likuiditas yang lebih fleksibel dan program dukungan pemerintah yang memungkinkan untuk menjaga agar risiko kredit tidak terlalu mengkhawatirkan.

Meskipun demikian, ada sejumlah titik terang yang memberikan harapan pemulihan ekonomi.

Baca Juga: Pintar Atur Uang Saat Resesi, Ini 5 Instrumen Investasi yang Bisa Kita Coba

Salah satunya adalah terpilihnya Joseph Biden sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) membuka kemungkinan meredanya ketegangan dan perang dagang antara AS dengan Tiongkok.

Hasil uji klinis beberapa vaksin untuk covid-19 dengan tingkat efikasi di atas 90 persen juga memantik harapan bahwa pandemi akan berangsur-angsur berakhir.

Pada laporan Bank DBS lainnya yang bertajuk Regional Market Focus: Regional Strategy, pertumbuhan ekonomi Indonesia dilaporkan akan terus membaik dengan permintaan domestik dan belanja pemerintah yang akan menjadi kunci bagi pemulihan ekonomi Indonesia.

Total belanja Pemerintah Indonesia dalam APBN 2021 sebesar Rp2.750 triliun atau 15,6 persen dari Produk Domestik Bruto dengan asumsi pertumbuhan ekonomi 5 persen.

Baca Juga: Ibu Rumah Tangga Juga Bisa Pintar Atur Uang Selama Resesi Ekonomi dengan Tips Ini