Tak Hanya Bisa Menurunkan Berat Badan, Diet Tinggi Serat Juga Bisa Mengurangi Penyakit Berbahaya Ini

By Alsabrina, Kamis, 28 Januari 2021 | 21:30 WIB
Diet serat tinggi mampu mengurangi peradangan otak (bbcgoodfood.com)

NOVA.id - Siapa yang tak menginginkan untuk postur tubuh yang ideal.

Seringkali kita melakukan banyak perngorbanan demi capai berat badan yang sesuai.

Salah satunya dengan diet makanan berserat tinggi.

Baca Juga: Doyan Makan Gorengan Selama Diet, Rina Gunawan Ganti Bakwan Jadi Lebih Sehat dengan Bahan Ini

Sebuah penelitian menemukan bahwa diet serat tinggi termasuk buah-buahan, sayuran, biji-bijian dan kacang-kacangan dapat mengurangi peradangan otak.

Serat makanan dapat meningkatkan pertumbuhan bakteri baik di usus.

Bakteri ini pada gilirannya menghasilkan short-chain-fatty-acids (SCFAs), termasuk butirat, sebagai produk sampingan.

Baca Juga: 5 Kesalahan Ini Ternyata Bisa Jadi Penyebab Gagal Diet, Wajib Cek!

"Butirat terbukti memiliki sifat anti-inflamasi pada mikroglia dan meningkatkan memori pada tikus ketika diberikan oleh farmakologi," kata Rodney Johnson dari University of Illinois.

Kebanyakan orang, imbuh Rodney tidak akan bisa memakan natrium butirat secara langsung karena bau yang tak sedap.

"Cara praktis untuk mendapatkan butirat tinggi adalah dengan mengonsumsi makanan tinggi serat," tambahnya.

Baca Juga: Ricky Cuaca Sukses Turunkan Berat Badan hingga 60 Kg, Ini Rahasianya

Ia pun menegaskan bahwa diet memiliki pengaruh besar pada komposisi dan fungsi mikroba dalam usus.

Diet tinggi serat menguntungkan mikroba yang baik, sementara diet tinggi lemak dan protein dapat memiliki pengaruh negatif pada komposisi dan fungsi mikroba.

Diet mampu mengubah mikroba usus yang mana ini berpengaruh pada penyakit tertentu mempengaruhi penyakit.

Baca Juga: Lama Tak Ada Kabar, Bams Samson Bagikan Kisah Diet Ekstrem hingga Turun 22 Kilogram dalam Waktu Singkat

 

 

“Apa yang kamu makan itu penting.

Biasanya orang dewasa mengkonsumsi 40 % serat lebh sedikit daripada yang disarankan,” tandasnya, dikutip dari Misskyra.com

Kita tahu bahwa orang dewasa yang lebih tua mengonsumsi serat makanan 40% lebih sedikit daripada yang disarankan.

Ia berujar, dengan tidak mengkonsumsi cukup serat dapat memiliki konsekuensi negatif.

Baca Juga: Terobsesi Tubuh Langsing, Pedangdut Ini Malah Lumpuh dan Koma Karena Tak Makan Nasi

Seperti koneksi ke kesehatan otak dan peradangan pada umumnya.

Yuk Sahabat NOVA tetap jaga kesehatan kita dengan diet yang sehat.

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store. (*)