NOVA.id - Setahun sudah Covid-19 berada di Indonesia dan masih belum menunjukkan kasus menurun secara signifikan. Kini kita dituntut untuk hidup sehat agar tak terkena penyakit.
Ketika berbicara soal hidup sehat, tentu hal yang tak luput dari perhatian adalah soal makanan beserta gizi optimal.
Dalam rangka memperingati International Women’s Day dan peringatan HUT BMHS ke-48, RS Bunda Group menyelenggarakan #PekanPerempuan yang berisi rangkaian kegiatan edukasi untuk perempuan.
Baca Juga: Waspada Diet Ekstrem, Tanyakan Dulu ke Ahlinya Sebelum Menjalankannya
Dokter Tirta Prawita Sari, M. Sc., SpGK, dokter spesialis gizi klinik memberikan pemaparannya soal "Gizi Optimal untuk Perempuan Hebat" yang dimoderatori oleh dr. Fitri Debora Harefa, Selasa (16/03/21) sore.
Menurut dr. Tirta, apabila berbicara soal optimal, kebutuhan setiap orangnya bisa berbeda. Tak ada patokan pasti karena harus disesuaikan dengan beragam faktor.
"Kita bicara optimal tentu adalah suatu keadaan apa yang kita makan sesuai apa yang kita butuhkan. Optimal antara saya dan Anda pasti tidak sama."
Baca Juga: Tya Ariestya Sebut Sayur Bisa Ganggu Diet, Ini Penjelasan Dokter Gizi
"Tentunya menyesuaikan dengan aktivitas fisik saya, menyesuaikan dengan usia saya, menyesuaikan dengan tinggi dan berat badan saya agar jumlah asupan gizi yang dikonsumsi bisa berfungsi dengan baik," tutur dr. Tirta mengawali.
dr. Tirta kemudian melanjutkan bahwa kebutuhan gizi biasanya disusun dari usia, tinggi, dan berat badan.
"Jadi untuk mengetahui kebutuhan gizi kita nggak bisa seragamin. Kita memang punya angka kecukupan gizi yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan tapi tetap saja disusun berdasarkan usia, tinggi, dan berat badan."
Baca Juga: Sebut Bisa Kurus Tanpa Makan Sayur, 5 Poin dalam Buku Diet Tya Ariestya Ini Dikritik Habis-habisan
"Jadi jika ingin tahu yang sesungguhnya yang kita butuhkan maka kita harus menghitungnya berdasarkan dengan kebutuhan kita, usia, tinggi, dan berat badan."
Walau begitu, dr. Tirta memberikan gambaran umum soal gizi optimal.
"Kalau mau pukul rata, berdasarkan usia dewasa 30 tahunan dengan status gizi yang normal kita butuh 2.000 kalori per hari. Kalau masih muda masih remaja, ya mungkin kisarannya 2.000-2.300 kalori per hari," ujar dr. Tirta.
Baca Juga: 5 Kesalahan Ini Ternyata Bisa Jadi Penyebab Gagal Diet, Wajib Cek!
"Kebutuhan kalori kita pada dasarnya akan mengalami penurunan sejalan dengan pertambahan usia. Jadi semakin menua, yang kita butuhkan semakin sedikit."
"Kalau kita balita, per kg berat badan kita mungkin butuh 100-110 kilo kalori. Pada dewasa dalam keadaan normal, kita membutuhkan 25-30 kilo kalori per kg berat badan kita. Manula semakin akan menurun lagi," tambahnya.
Menurut dr. Tirta, di piring makan kita setidaknya harus ada zat gizi makro, yakni karbohidrat, lemak, dan protein.
Baca Juga: 5 Menu Sarapan Ini Baik untuk Diet, Berat Badan Dijamin Tak akan Naik
"Zat gizi makro yang kita kenal itu ada 3, ada karbohidrat, yang menjadi sumber energi kita yang utama, kemudian lemak yang juga sumber energi, dan ada juga unsur yang fungsinya untuk membangun, yakni protein."
"Tiga komponen yang harus ada di piring kita ketika kita makan," ujar dr. Tirta.
Namun, akan lebih baik apabila kita juga memasukkan zat gizi mikro ke dalam piring makanan kita.
Baca Juga: Tergiur Konsumsi Teh Pelangsing untuk Diet? Simak Dulu Penjelasan Ahli Ini
"Kalau zat gizi mikro, itu ada vitamin dan mineral. Fungsi vitamin dan minerat ini erat kaitannya dengan metabolisme kita agar hormon kita bisa bekerja dengan baik," tandas dr. Tirta.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)