Kemudian ia memulai pendidikan pertamannya di sekolah Ongko Loro atau Tweede Inlandsche School (TIS) dan melanjutkannya ke Meisjes Normaal School (MNS) atau sekolah guru perempuan.
Tak lama, SK Trimurti pindah ke MNS Banyumas dan di sanalah ia berkenalan dengan organisasi dan politik.
Pada saat itu seorang perempuan dianggap tabu jika mengikuti aktivitas politik maupun organisasi yang kebanyakan dilakukan oleh laki-laki.
Baca Juga: 7 Cara Memanjangkan dan Menebalkan Bulu Mata Secara Alami Tanpa Maskara
Setelah S.K.Trimurti dewasa, barulah ia menyadari bahwa ia tidak setuju dengan model aturan orang tuanya yang membedakan peran perempuan dan laki-laki.
Baginya seorang perempuan mempunyai hak yang sama dengan laki-laki untuk memajukan diri baik dalam hal akademis maupun sosial.
Karena itu sembari mengajar ia aktif menjadi anggota Rukun Wanita juga kerap mengikuti berbagai rapat-rapat yang diadakan oleh BU (Budi Utomo) cabang Banyumas.
Baca Juga: Profil Gea Amanda, Finalis INTM yang Miliki Hobi Traveling