Ya, SK Trimurti menolak semua aturan feodal tersebut.
Kedatangan Soekarno ke daerah-daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur untuk rapat umum Partindo, membuat SK Trimurti berkesempatan bertemu langsung dengan Soekarno.
Dalam pidato Soekarno, yakni bangsa Indonesia harus mulai bergegas untuk menerapkan anti imperialisme dan anti kolonialisme ini amat mempengaruhi jiwa SK Trimurti.
Baca Juga: Tanpa Bahan Pengawet, Ini Resep dan Cara Membuat Sosis Rumahan
Hingga sampai akhirnya dengan tekad bulat dilepaskannya status sebagai guru negeri dan SK Trimurti memilih bergabung dengan Partindo cabang Bandung. Keputusan besar yang sangat ditentang oleh keluarganya.
SK Trimurti segera dikenal di kalangan jurnalistik dan anti-kolonial sebagai wartawan kritis.
Trimurti sering menggunakan nama pena Trimurti atau Karma untuk menghindari kembali tertangkap oleh Belanda.
Baca Juga: Bukan Soal Rupa Semata, Hotman Paris Ungkap Hal yang Membuatnya Jatuh Cinta dengan Meriam Bellina