NOVA.id – Di bulan Ramadhan ini, makanan dan minuman manis tampaknya sudah tidak asing lagi sebagai santapan menu buka puasa.
Buka puasa memang nikmat menyantap hidangan manis tersebut, tetapi bagaimana dengan kesehatan tubuh terutama berat badan?
Tak heran jika selama bulan puasa banyak sebagian dari kita mengeluhkan kenaikan berat badan yang sulit untuk dijaga.
Oleh karena itu, saat buka puasa lebih baik perhatikan juga kadar makanan manis yang diasup agar kesehatan dan berat badan tetap terjaga.
“Sebenarnya mengonsumsi takjil saat berbuka boleh-boleh saja. Asalkan, tidak berlebihan. Bila terlalu banyak mengandung gula otomatis banyak kalori yang didapat.
Apalagi bila tak diimbangi dengan aktivitas yang membakar kalori, jangan heran usai menjalani ibadah puasa sebulan penuh justru berat badan meningkat,” ujar Dr. dr. Fiastuti Witjaksono MSc., MS., Sp.GK,
Lantas seperti apa aturan buka puasa agar berat badan terjaga ya?
Baca Juga: Sirajuddin Mahmud Diisukan Bangkrut, Zaskia Gotik Malah Pamer Mobil Baru dari Sang Suami
1. Pilih Buah dan Kurma
Jadi, hidangan manis apa yang disarankan kala berbuka? Utamanya adalah buah atau jus buah asli.
Pasalnya, buah mengandung gula tapi menyehatkan dan baik buat tubuh.
Buah paling penting karena padat kalori. Pilih yang mengandung banyak serat, indeks glikemik rendah, membantu proses pencernaan, tinggi vitamin C agar proses pencernaan yang optimal.
Baca Juga: Manfaat Penting Minum Campuran Air Lemon dan Madu Saat Jam Sahur
Buah-buah yang kaya akan serat terdapat dalam buah kiwi, apel, pir, delima, pisang, dan stroberi.
“Buah dapat dikonsumsi secara langsung atau dibuat jus. Segelas jus buah sangat disarankan untuk menu manis berbuka. Jus buah mampu menggantikan gula dalam tubuh yang sempat turun selama seharian berpuasa. Tapi ingat, jangan ditambah gula lagi, ya!”
Selain itu, menu manis yang dianjurkan kala berbuka adalah kurma.
Karena kurma mengandung gula yang cukup tinggi sekaligus serat yang banyak.
Setidaknya, dalam satu buah kurma terkandung 20 kalori, karbohidrat lima gram dan protein 0,2 gram.
Maka kurma dibilang sangat bagus untuk berbuka lantaran termasuk karbohidrat kompleks dan tidak memicu kenaikan kadar gula yang drastis.
Baca Juga: Rekomendasi 3 Brand Wastra Nusantara Lokal yang Bisa Membuat Gayamu Ciamik
2. Mulai dengan Kudapan
Yang perlu diperhatikan juga saat berbuka puasa adalah sebaiknya tidak langsung mengonsumsi makanan berat.
Soalnya, tubuh butuh adaptasi dengan makanan.
Sayangnya, karena sudah menahan lapar seharian, orang banyak lupa diri sehingga kalap makan apa saja yang tersaji di meja makan dengan terlalu cepat.
Ujung-ujungnya, perut bisa bergejolak karena tiba-tiba diisi makanan yang banyak setelah sekian jam lamanya kosong. Ini yang bisa mengakibatkan proses pencernaan terganggu.
Maka sebaiknya kala berbuka isi perut secara perlahan agar proses metabolisme dan pencernaan tetap baik.
Sebaiknya makan utama dikonsumsi setelah menunaikan salat.
Baca Juga: Pintar Atur Uang Selama Pandemi Covid-19, Perlu Lakukan 3 Hal Ini
3. Perhatikan Zat Gizi
Hal penting lain, saat berbuka tidak hanya memerhatikan makanan manis, tapi juga pastikan tubuh mendapat semua kebutuhan zat gizi.
Artinya, makanan yang lengkap mengandung karbohidrat, protein hewani dan nabati, lemak, sayur dan buah, serta minum mencukupi jumlah 1,5–2 liter per hari.
“Prinsipnya, puasa yang sehat itu kala makan berbuka 60% terdiri atas makanan manis 15%, makanan lengkap 30% dilakukan setelah salat magrib, makanan kecil 15% dan minum 5 gelas.” pungkasnya.(*)
Sahabat NOVA, jangan sampai ketinggalan berita dan informasi terbaru dan menarik soal selebriti dan dunia perempuan di Tabloid NOVA, ya.
Dapatkan edisi terbarunya dengan berlangganan, tinggal klik di sini.