Dr. Anggia Hapsari, Sp.KJ (K), Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Konsultan Psikiatri Anak & Remaja RS Pondok Indah–Bintaro Jaya menjelaskan bahwa anak belum memiliki kosakata untuk mengungkapkan emosi mereka.
Terutama anak-anak pada usia dini sehingga mereka mengungkapkan perasaan lewat ekspresi seperti menangis.
Selain itu anak-anak terkadang dapat mengekspresikan perasaan mereka melalui perilaku yang tidak tepat dan menimbulkan masalah.
Baca Juga: 5 Tips Jualan Online Untung Berkali-kali Lipat ala Pebisnis Lokal
Setelah melewati masa bayi yang penuh ketergantungan, yakni kira-kira usia 2-6 tahun, anak-anak pra-sekolah pada kenyatannya sudah bisa merasakan cinta dan mempunyai kemampuan untuk menjadi anak yang penuh kasih sayang.
Pada fase ini, anak dapat merasakan anak lain yang sedang sedih, serta mulai merasa bersimpati, ingin menolong.
Tapi, anak pra-sekolah cenderung baru dapat mengekspresikan satu emosi pada satu waktu.
Baca Juga: Tips Masak Cepat untuk Pemula Bikin Mi Ayam Lezat Seenak Pedagang Langganan