“Dapat merasakan anak lain yang sedang sedih, dan mulai merasa bersimpati, ingin menolong,” ujarnya.
Selanjutnya, anak pra-sekolah baru dapat mengekspresikan satu emosi pada satu waktu, dan belum dapat memadukan emosi atau perasaan dari hal-hal yang membingungkan.
Saat anak usia sekolah (6-12 tahun), kemampuan kognitif mereka mulai berkembang sehingga kemampuan untuk dapat mengekspresikan emosinya lebih bervariasi dan terkadang dapat mengekspresikan secara bersamaan dua bentuk emosi yang berbeda, bahkan bertolak belakang.
Baca Juga: 5 Tips agar Bayi Nyaman dan Tidak Rewel di Musim Panas, Salah Satunya Harus Terhidrasi dengan Baik