Bagaimana Cara Isoman yang Aman dan Lengkap? Ini Saran Dokter

By Tentry Yudvi Dian Utami, Rabu, 21 Juli 2021 | 10:03 WIB
Ilustrasi pasien covid (istock)

NOVA.id - Penambahan kasus COVID-19 di Indonesia terus meningkat cepat.

Berdasarkan laporan Satuan Tugas Penanganan (Satgas) COVID-19 di Indonesia, total kasus COVID-19 sudah mencapai 2,726,803 jiwa per tanggal 14 Juli 2021.

Bahkan lebih memprihatinkan lagi, COVID-19 semakin banyak menginfeksi anak-anak. Jumlah kasus positif COVID-19 pada anak usia 0-18 tahun di DKI Jakarta per tanggal 14 Juli lalu telah mencapai 86,516 orang, berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan RI.

Di sisi lain, Bed Occupancy Rate (BOR) alias tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit di berbagai daerah mencapai 80-90%, bahkan beberapa di antaranya kelebihan kapasitas demi menampung pasien COVID-19 yang terus berdatangan tiada henti setiap harinya.

Dampak lanjutannya, masyarakat yang terinfeksi COVID-19 harus menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah masing-masing akibat kehabisan tempat isolasi di rumah sakit.

Karena itu, tindakan isolasi mandiri (isoman) bersama keluarga, termasuk dengan anak-anak menjadi salah satu pilihan yang ditempuh dalam situasi seperti ini.

Baca Juga: Positif Covid-19, Nafa Urbach Sempat Alami Sesak Napas karena Penyakit Ini

Melihat kondisi tersebut, Tokio Marine Life Insurance Indonesia selaku perusahaan asuransi jiwa yang sangat peduli dengan kebutuhan masyarakat Indonesia khususnya di situasi darurat seperti sekarang ini, untuk membuat webinar bertajuk Program Freemium Isoman Aman dan Nyaman – Panduan Isolasi Mandiri Lengkap untuk Keluarga.

Pada Webinar yang digelar pada Jumat, 16 Juli 2021 ini, berbagai materi penting tersebut disampaikan langsung oleh Ketua Umum PB Ikatan Dokter Indonesia dr. Daeng M. Faqih SH, MH dan Dokter Spesialis Anak RSIA Bunda Jakarta dr. Dimple Gobind Nagrani, Sp. A, dengan moderator Head of Agency Training & Manpower Development PT Tokio Marine Life Insurance Indonesia, Muhammad Irsan.

“Acara webinar hari ini juga merupakan rangkaian dari Program Freemium yang telah dijalankan sebelumnya antara lain dengan melaksanakan webinar untuk edukasi dan literasi hal-hal terkait pandemik, seperti pengelolaan kesehatan mental, perencanaan keuangan, gaya hidup dan imunitas, olahraga saat pendemi, dan sebagainya.

Sementara itu, terkait perlindungan COVID-19 untuk nasabah, Tokio Marine Life Insurance Indonesia juga telah memberikan penambahan manfaat santunan asuransi jiwa dan perluasan manfaat untuk pertanggungan isolasi mandiri tanpa mengenakan biaya tambahan sejak bulan April lalu,” Nelly Husnayati, Director of Agency Distribution PT Tokio Marine Life Insurance Indonesia memberikan sambutannya ketika membuka acara webinar.

Seluruh rangkaian Program Freemium juga dilakukan untuk mendukung pelaksanakan program literasi dan inklusi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kepada masyarakat di tengah program vaksinasi yang sedang dilakukan oleh pemerintah untuk percepatan terbentuknya herd immunity.

Baca Juga: Cara Ampuh Turunkan Kolesterol Setelah Makan Daging, Coba 8 Buah ini

Dokter Daeng M. Faqih mengatakan, “Hal terpenting untuk diperhatikan adalah cara mencegah penularan virus COVID-19 ini, yaitu selain mematuhi protokol kesehatan dengan sangat ketat, juga harus segera melakukan vaksinasi. Seperti pepatah umum, lebih baik mencegah dari pada mengobati.”

Kementerian Kesehatan sebelumnya juga mengatakan bahwa mutasi virus SARS-CoV-2 varian Delta B.1617.2 menular enam kali lebih cepat dibanding varian Alfa B117.

“Varian baru COVID-19 yaitu varian delta ini yang menjadikan Indonesia terus mencetak angka kasus positif tertinggi selama beberapa hari terakhir. Hal ini disebabkan karena transmisi varian Delta sampai 60% lebih tinggi dari varian Alfa, di mana varian delta ini dapat menghasilkan penyakit lebih berat.

Efektivitas vaksin terhadap varian delta juga lebih rendah dalam mencegah COVID-19 bergejala serta banyak ditemukan pada dewasa muda,” kata dokter Daeng menjelaskan.

Dokter Daeng juga menerangkan, “Bahkan apabila ada orang yang sempat kontak erat atau melakukan tatap muka/paparan dengan orang dengan hasil PCR positif atau orang bergejala dengan rapid antigen positif dengan jarak 1 meter selama 15 menit atau sempat bersentuhan fisik, maka orang tersebut wajib menjalankan isoman.

Baca Juga: Catat! Ini Rekomendasi Catering untuk Isoman di Wilayah DKI Jakarta

Begitu juga dengan orang yang terdiagnosis COVID-19 namun tak dapat tempat perawatan di rumah sakit, maka orang tersebut wajib melakukan isoman.”

Dokter Daeng juga menambahkan bahwa, “Penting bagi kita untuk mengenal gejala apabila terinfeksi COVID-19, karena gejalanya pada masing-masing orang itu berbeda. Faktanya 70,7% gejala paling umum adalah batuk, kemudian demam, sesak napas, lemas, sakit tenggorokan, pilek, dan lain sebainya.

Virus ini penularannya sangat cepat dan dapat memicu proses dalam tubuh yang bisa menyebabkan kematian, seperti gagal napas, badai sitokin, dan trombosis/koagulasi darah. Apalagi memiliki komorbiditas, maka akan lebih beresiko meningkatkan kondisi perburukan.

”Tidak dapat dipungkiri, gelombang kedua COVID-19 di Indonesia ini memang memunculkan banyak kluster keluarga, khususnya anak-anak. Satgas COVID-19 juga menyebutkan sejumlah faktor pemicu anak terpapar COVID-19, di antaranya karena masih banyak orang tua yang harus bekerja keluar rumah, sehingga klaster keluarga jadi meningkat.

Pastinya tidak mudah bagi keluarga untuk menghadapi situasi yang menekan seperti ini. Apalagi, nyawa jadi taruhannya. Kompleksnya situasi yang harus dihadapi keluarga saat paparan COVID-19 melanda membuat penguatan keluarga menjadi kunci utama.

Baca Juga: Lebih Efektif Vaksin Sinovac atau Pfizer? Ini Kata Dokter Faheem Younus

()
Sementara dr. Dimple Gobind Nagrani Sp.A mengatakan bahwa, “Dalam kondisi seperti sekarang ini, justru yang tidak kalah pentingnya untuk diperhatikan adalah menjaga kestabilan emosi orang tua apabila anaknya terdiagnosis COVID-19.

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal tersebut yaitu menjauhi informasi yang bukan dari sumber yang terpercaya, konsultasikan kecemasan/pertanyaan ke dokter spesialis dan bukan mendengarkan opini orang sekitar. Selain itu, pengalihan yang positif, contohnya berkomunikasi melalui video call, melakukan hobi seperti berkebun, fotografi, dan sebagainya.”

Dokter Dimple juga menegaskan bahwa melakukan tes PCR pada anak itu sangat penting, “Jangan karena kasihan jadi tidak dilakukan PCR, justru anak-anak itu wajib melakukan tes PCR apabila anak tersebut terkonfirmasi kontak erat dengan orang dewasa yang positif COVID-19."

Jadi kalau anaknya ternyata juga positif COVID-19, bisa lebih cepat ditangani dengan pengobatan yang tepat agar kemungkinan sembuhnya pun bisa lebih tinggi.

Baca Juga: Ini 3 Layanan Tabung Oksigen Gratis untuk Pasien Covid-19 yang Isoman

“Jika anak ada kontak dengan orang dewasa yang positif COVID-19 atau kondisinya sedang bergejala, maka harus segera menghubungi dokter spesialis anak anda. Sekarang banyak fasilitas telemedicine yang ditawarkan oleh rumah sakit.

Jadi tidak perlu datang ke rumah sakit lagi untuk melakukan konsultasi dengan dokter spesialis anak apabila anak anda bergejala, tidak bergejala, atau memiliki gejala ringan seperti batuk, pilek, demam,” ujar dokter Dimple.

Layaknya produk asuransi yang berfungsi untuk memberikan perlindungan, webinar ini juga diadakan untuk memberikan perlindungan bagi para pesertanya melalui informasi panduan isoman keluarga dari sumber yang tepat.

Baca Juga: Rutin Konsumsi Teh Jahe Bisa Tingkatkan Fungsi Otak, Ini Alasannya

Untuk itu, Tokio Marine Life Insurance Indonesia membuat rangkuman materi webinar hari ini melalui Buku Panduan Isoman Aman dan Nyaman dalam bentuk elektronik yang akan dikirimkan ke alamat email peserta webinar terdaftar.

Di samping itu Tokio Marine Life Insurance Indonesia juga memberikan perlindungan COVID-19 kepada nasabanhya melalui perluasan manfaat untuk pertanggungan isoman di rumah tanpa mengenakan biaya tambahan, sebagai bentuk kepedulian Tokio Marine Life Insurance Indonesia terhadap kondisi yang terjadi saat ini.