NOVA.id - Sahabat NOVA pendengar istilah sandwich generation? atau tidak pernah sama sekali? Bagi kebanyakan orang, istilah ini mungkin masih kurang familiar.
Generasi sandwich (sandwich generation) adalah suatu istilah yang merujuk pada sekelompok individu yang dituntut harus mencukupi kebutuhan ekonomi banyak pihak dalam waktu bersamaan. Mencakup dari diri sendiri, keluarga intinya dan orang tua.
Ternyata, seseorang yang berada dalam kelompok ini akan lebih rentan mengalami masalah kesehatan mental, lho.
Baca Juga: Penjelasan Antibodi Vaksin Sinovac Hilang Setelah 6 Bulan, Benarkah?
Generasi sandwich yang menjadi pelaku rawat bagi dua generasi ini lebih rentan mengalami berbagai masalah kesehatan mental, antara lain:
- Burnout (kelelahan fisik dan mental)
- Gangguan tidur (banyak tidur atau kurang tidur)
- Perasaan bersalah
Baca Juga: Selain Panu, Ini 3 Penyakit Kulit karena Kurang Menjaga Kebersihan
- Merasa khawatir terus-menerus
- Hilang minat terhadap aktivitas yang sebelumnya disenangi
- Ansietas (kecemasan)
- Depresi
Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa, dr. Zulvia Oktanida Syarif, Sp.KJ menuturkan, tantangan menjadi bagian dari generasi sandwich di masa pandemi Covid-19 semakin meningkat karena kebutuhan untuk merawat kesehatan anak dan orangtua agar terlindungi dari infeksi COVID-19 juga semakin besar.
Baca Juga: Alami Anosmia? Hindari 3 Makanan Ini, Pencinta Gorengan Wajib Tahu!
"Pada saat yang bersamaan, individu tersebut juga harus tetap menjaga imunitas dirinya agar tidak terinfeksi," ujar Zulvia yang kini berpraktik di RS – Pondok Indah ini.
Karenanya, penting sekali bagi generasi sandwich untuk mempelajari cara menjaga kesehatan diri, baik fisik maupun mental, serta menyeimbangkan berbagai peran yang dimilikinya.
Strategi menyeimbangkan peran bagi generasi sandwich amat diperlukan untuk menjaga agar tingkat stres dapat ditekan.
Baca Juga: Waspada! Kenali Penyebab Alami Anosmia Setelah Vaksin, Bisa Jadi OTG
Berikut ini Zulvia memberikan beberapa tips yang dapat dilakukan untuk mengurangi stres antara lain:
1. Luangkan waktu untuk diri sendiri (me time)
Kesibukan menjalankan peran mengurus dua generasi kadang membuat seorang wanita generasi sandwich tidak memiliki waktu untuk diri sendiri.
Ambil waktu khusus untuk melakukan hal bagi diri sendiri, misalnya mengerjakan hobi atau sekedar bersantai, dan memanjakan diri.
Baca Juga: 4 Cara Mengatasi Anosmia, Salah Satunya Berhenti Kebiasaan Merokok
2. Adakan pertemuan keluarga
Pertemuan keluarga dapat menjadi suatu wadah untuk saling mencurahkan isi hati serta memberi dukungan satu sama lain.
Pertemuan keluarga juga dapat digunakan untuk mendiskusikan berbagai masalah yang dihadapi dan bersam fokus mencari solusi.
Hal ini juga dapat meningkatkan kedekatan antar anggota keluarga dan memperkuat dukungan sosial bagi generasi sandwich.
Baca Juga: 5 Buah untuk Tingkatkan Imun Menurut Ahli Gizi, Cek Yuk Apa Saja!
Menurut penelitian Kusumaningrum (2018), semakin tinggi persepsi dukungan sosial, maka semakin rendah beban pengasuhan yang dirasakan oleh generasi sandwich.
Pada kondisi pandemi saat ini, pertemuan keluarga dapat dilakukan melalui daring. Hal ini tidak mengurangi rasa keintiman yang ada di tengah keluarga
3. Pertahankan komunikasi yang baik
Saat lelah dan stres, pola komunikasi dapat sangat terpengaruh dan cenderung mengarah pada pola komunikasi yang lebih emosional.
Baca Juga: Waspada! Keseringan Tidur Siang Ternyata Bisa Jadi Pertanda Sakit Ini
Ketika pola komunikasi diwarnai ketidaknyamanan dan konflik, tingkat stres cenderung meningkat.
Pelajarilah cara komunikasi yang asertif dan baik untuk tetap menjaga suasana tenang dan nyaman dalam menjalankan peran sebagai generasi sandwich.
4. Lepaskan kendali
Sesekali, lepaskan kendali terhadap segala sesuatu. Perfeksionisme dapat menghasilkan stres yang lebih tinggi.
Baca Juga: Makan Buah atau Nasi Dulu, Mana yang Lebih Baik? Ini Jawabannya
Pelajari cara untuk tidak selalu mengatur semua hal di kehidupan. Lakukan delegasi atau menyerahkan tugas tertentu pada orang lain.
5. Nikmati momen yang ada
Upayakan untuk dapat menikmati momen yang dimiliki saat ini. Nikmati peran dalam merawat anak dan melihat pertumbuhan serta perkembangan anak, serta nikmati peran dalam merawat orang tua sebagai wujud kasih sayang dan bakti pada orang tua.
Buatlah setiap momen menjadi berharga di kehidupan Anda dan keluarga.
Baca Juga: Tak Hanya Jaga Daya Tahan Tubuh, Inilah Manfaat Vitamin C Lainnya
"Apabila berbagai cara meredakan stres di atas telah dilakukan, tetapi Anda tetap merasa tertekan atau depresi, serta tidak dapat menjalankan fungsi kehidupan sehari-hari dengan baik, sebaiknya lakukan konsultasi dengan profesional di bidang kesehatan mental seperti psikolog klinis atau psikiater (dokter spesialis kedokteran jiwa)," kata Zulvia.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)