Bisa Picu Sakit Saat Berhubungan Intim, Ini Fakta dan Mitos Sunat Perempuan Selengkapnya

By Septirini Sekar Nusantari, Selasa, 31 Agustus 2021 | 23:00 WIB
sunat perempuan (spukkato)

NOVA. id - Sunat memang dianjurkan dalam agama untuk kaum laki-laki. 

Sementara sunat untuk perempuan atau yang biasa disebut dengan female genital mutilation menjadi sesuatu yang tidak lazim. 

Banyak masyarakat yang membicarakan soal mitos dan fakta sunat perempuan

Baca Juga: Mi Instan Ternyata Lebih Berbahaya untuk Kesehatan Perempuan Dibanding Pria! Begini Penjelasannya

Kenyataannya sunat perempuan merupakan suatu praktik yang marak terjadi di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia sendiri.

Berdasarkan data yang dihimpun oleh UNICEF, Indonesia menempati peringkat ke-4 negara dengan anak perempuan usia 0-14 tahun yang telah menjalani sunat perempuan, setelah Mauritania, Gambia, dan Mali.

Bahkan, angka kejadian sunat perempuan apada anak di Indonesia lebih tinggi dibandingkan negara-negara Afrika lainnya seperti Ethiopia, Nigeria, Sierra Leone, dan Kenya.

Baca Juga: 6 Fakta dan Mitos Seputar Diet, Salah Satunya tentang Makan di Jam Malam!

Female genital mutilation pada dasarnya diartikan oleh WHO sebagai praktik pengangkatan sebagian atau seluruh alat kelamin perempuan bagian luar atau tindakan mencederai kelamin perempuan untuk alasan-alasan non-medis.

Praktik ini mendapat banyak pro dan kontra di antara masyarakat.

Sebagian besar setuju bahwa praktik sunat perempuan melanggar HAM, serta merupakan praktik yang tidak memiliki dasar medis dan harus dihentikan.

Baca Juga: Ternyata Mengandung Bahaya, Ini Dampak Buruk Lipstik untuk Kesehatan dan Lingkungan